Perkuat Hubungan Keluarga, Ketua TP PKK Rini Indriyani Ajak Orang Tua Jadi Sahabat Anak

headlinejatim.com —Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Surabaya Rini Indriyani, mengajak para orang tua untuk menjadi “teman bercerita” bagi anak-anak mereka. Hal ini disampaikannya dalam acara pengabdian masyarakat bertajuk “Penguatan Anak dan Orang Tua: Peluk Anak, Rangkai Harapan,” yang digelar dalam rangka Hari Anak Nasional ke-41 di Auditorium SMA Khadijah, Senin (4/8/2025).

Dalam kegiatan tersebut, Bunda Rini Indriyani mengajak beberapa anak untuk maju dan berbagi cerita tentang hubungan mereka dengan orang tua. Dari cerita-cerita tersebut, terungkap fakta sederhana bahwa banyak anak merasa takut untuk bercerita atau sekadar mengobrol dengan orang tua.

Read More

“Sederhana, dia hanya ingin berbicara saja atau ingin cerita sama ayahnya. Ternyata dia takut,” ungkap Bunda Rini.

Menurutnya, hal ini bisa dicegah jika orang tua membiasakan komunikasi terbuka sejak dini. Ketua Forum Puspa itu juga menekankan bahwa orang tua adalah garda terdepan bagi anak-anak untuk berkeluh kesah, sehingga mereka harus bisa menciptakan rasa nyaman.

“Ayo jadi teman yang asyik buat anak-anak, jadi mama yang asyik buat anak-anak. Karena nanti yang mendoakan kita di kemudian hari itu hanya mereka, anak-anak yang saleh dan salihah,” ajaknya.

Bunda Rini Indriyani juga menyoroti bahwa mendidik anak zaman sekarang berbeda dengan zaman dulu. Oleh karena itu, orang tua harus terus belajar dan tidak merasa gengsi untuk mengalah demi mendekatkan diri dengan anak. “Tipsnya memang komunikasi. Saya bilang, semua permasalahan itu kuncinya komunikasi,” tegasnya.

Menanggapi permasalahan anak yang merasa tidak dekat dengan orang tua, Rini menyarankan pendekatan bertahap. Apabila ada masalah yang sudah parah, seperti anak yang dibesarkan oleh neneknya karena orang tua sibuk atau bercerai, Bunda Rini mendorong adanya pendampingan psikologis.”Anak-anak ini kan ceritanya ini sudah terpentok atau sudah ada sesuatu yang mungkin mengganjal buat mereka, sehingga kita bantu gimana sih caranya untuk pelan-pelan deketin anaknya,” jelas Bunda Rini.

Ia menambahkan, Pemkot Surabaya telah menyediakan fasilitas Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) di setiap Rukun Warga (RW) yang bisa dimanfaatkan oleh orang tua dan anak.”Di Puspaga itu sebenarnya sudah lengkap. Tidak perlu jauh-jauh ke Siola. Kecuali kalau masalah itu pelik dan memang harus diatasi oleh psikolog,” ujarnya.

Bunda Rini Indriyani juga menyebutkan adanya guru bimbingan konseling (BK) di sekolah dan konselor sebaya (peer counsellor) sebagai opsi lain bagi anak yang malu atau takut bercerita kepada orang dewasa.

Selain itu, masih dalam kesempatan yang sama, Rini mengingatkan orang tua untuk lebih cerdik dan waspada. Menurutnya, orang tua harus lebih proaktif dalam mengawasi penggunaan gawai, terutama pada anak usia sekolah dasar yang belum bisa membedakan mana yang baik dan buruk.”Orang tua harus cerdas, harus lebih cerdik dari anak-anaknya. Anak bisa bikin second account, lah kita juga harus tahu nih gimana caranya,” katanya.

Bunda Rini Indriyani menekankan pentingnya komunikasi sebagai cara untuk mengontrol penggunaan gawai. Orang tua bisa memanfaatkan tren teknologi, seperti Artificial Intelligence (AI), sebagai bahan obrolan yang menarik, sambil mengarahkan anak ke hal-hal yang positif. “Semua itu utamanya komunikasi,” pungkasnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *