GRESIK, headlinejatim.com– Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional serta meningkatkan kesejahteraan peternak lokal, PT Smelting menyerahkan bantuan peternakan modern kepada kelompok ternak Turen Sejahtera di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, pada Sabtu (26/7).
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Senior Manager General Affairs PT Smelting, Saptohadi Prayetno, kepada perwakilan kelompok ternak, Sutrisno Abdi, yang juga merupakan mitra program deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Bantuan yang diberikan meliputi sejumlah sapi unggul, mesin chopper untuk pengolahan pakan, motor roda tiga, mineral pakan ternak, serta dukungan renovasi kandang dengan konsep peternakan modern dan ramah lingkungan.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif Sinar Bangsa, program pemberdayaan masyarakat yang digagas PT Smelting sejak 2022. Fokus utamanya adalah pengembangan peternakan terintegrasi berbasis teknologi dan berkelanjutan.
“Melalui Sinar Bangsa, kami tidak hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga pelatihan pengelolaan peternakan modern, pembuatan pakan mandiri, dan pemanfaatan limbah ternak. Ini adalah kelanjutan dari program konservasi Banteng Jawa dengan pengembangan sapi unggulan,” ujar Saptohadi.
Ia menambahkan, program ini diharapkan bisa meningkatkan nilai ekonomi peternak, baik melalui pengembangbiakan maupun hasil dari inseminasi buatan. Potensi nilai ekonomi dari program ini diperkirakan bisa mencapai Rp300 juta dalam satu tahun.
Sementara itu, Sutrisno Abdi menyampaikan apresiasi kepada PT Smelting dan BNPT atas dukungan yang diberikan. Ia mengaku telah merasakan manfaat dari program ini, terutama dalam hal pengembangan peternakan yang terintegrasi dengan pertanian di wilayah Jabung, Malang.
“Dengan adanya bantuan ini, kami semakin yakin bisa mandiri dan memperluas skala usaha peternakan sapi unggulan,” ungkap Sutrisno.
Assistant Department Manager Government & External Relations PT Smelting, Bouman T. Situmorang, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari tahap awal program yang sudah dimulai sejak 2022. Fokus utamanya adalah membangun kapasitas peternak melalui pelatihan dan penyediaan sarana pendukung.
“Langkah awal kami siapkan SDM terlebih dahulu. Setelah mereka siap, kami bantu dengan sapi dan perlengkapannya. Harapannya, program ini bisa jadi percontohan peternakan terpadu yang berkelanjutan,” tutup Bouman.
