Pasuruan, headlinejatim.com— Di tengah rindangnya Kebun Raya Purwodadi, suara lantang menggema. Bukan teriakan biasa, melainkan pekikan semangat dari para personel BPBD se-Jawa Timur. Dalam lantunan yel-yel yang penuh energi, tergambar satu tekad yang menyala: menjaga Jawa Timur dari ancaman bencana.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur menggelar Lomba Yel-Yel dan Pendirian Tenda sebagai bagian dari kegiatan Gelar Peralatan Penanggulangan Bencana 2025, Selasa (22/7). Sebanyak 37 tim dari BPBD kabupaten/kota hadir, bukan hanya untuk bertanding, tetapi menyatukan visi kesiapsiagaan dan solidaritas antardaerah.
Yel-Yel sebagai Nafas Kebersamaan
Bagi Muhammad Amrul, Staf Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim, yel-yel bukan sekadar kompetisi vokal dan gerakan. Itu adalah cermin jiwa korsa, bentuk kebersamaan yang memperkuat mental para relawan dan petugas saat menghadapi medan berat.
“Ajang lomba yel-yel ini menjadi simbol persaudaraan antarpersonel BPBD. Di lapangan, semangat ini yang menguatkan kami saat waktu, medan, dan risiko tak lagi bisa ditawar,” ungkap Amrul.
Kreativitas, kekompakan, dan pesan kemanusiaan dilantangkan dalam barisan yang tegap dan ritmis. Suasana kompetitif seolah berubah menjadi panggung persatuan. Di sinilah sinergi itu tumbuh—tidak dari buku panduan, tapi dari suara yang lantang dan hati yang satu.
Tenda Bukan Sekadar Tenda
Di sisi lain lapangan, adu ketangkasan berlangsung dalam lomba pendirian tenda. Dalam hitungan menit, para peserta harus mendirikan tenda evakuasi dengan presisi dan kekokohan maksimal. Tidak ada ruang untuk kesalahan—seperti halnya saat mereka berada di lokasi bencana.
Heru Wibowo, Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Jatim, menjelaskan bahwa kecepatan bukan hanya soal teknik, tetapi juga soal kepedulian.
“Saat bencana melanda, tenda bukan sekadar struktur. Ia adalah perlindungan pertama bagi warga. Mendirikannya dengan cepat dan aman adalah bentuk nyata tanggung jawab kami kepada masyarakat,” tegasnya.
Tenda yang berdiri tegak di tengah kebun itu pun seolah berbicara: inilah simbol ketangguhan, tempat berteduh sementara saat badai datang, dan wujud nyata kesiapan para petugas di garis depan.
Lebih dari Sekadar Kompetisi
Kegiatan ini bukan ajang mencari juara, tapi ruang belajar bersama yang mempertemukan pengalaman, teknik, serta jiwa kemanusiaan. Masing-masing peserta datang membawa misi: memperkuat kemampuan teknis sekaligus menyulam kembali semangat kebersamaan.
Lewat yel-yel yang menggugah dan tenda yang berdiri kokoh, BPBD Jatim mengirim pesan tegas: kesiapsiagaan bukan hanya soal peralatan dan anggaran, tetapi tentang jiwa yang siaga, hati yang peduli, dan semangat untuk melindungi.
Karena di setiap langkah yang diambil oleh para personel BPBD, tersimpan harapan ribuan jiwa yang ingin selamat dari bahaya.