Bandeng dan Udang, Primadona Ekonomi Desa Pangkah Wetan di Kopdeskel

GRESIK, headlinejatim.com – Pemerintah Desa Pangkah Wetan, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, terus mendorong kemandirian ekonomi warga melalui program Koperasi Desa Merah Putih (Kopdeskel). Dua komoditas unggulan desa ini yakni bandeng dan udang menjadi andalan utama yang diolah dan dipasarkan oleh koperasi setempat, sebagai bagian dari program nasional peluncuran Kopdeskel yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

Kepala Desa Pangkah Wetan, Syaifullah Mahdi, menyampaikan bahwa produk-produk hasil tambak warga saat ini tak hanya dijual dalam bentuk mentah, tetapi juga telah dikembangkan menjadi berbagai produk olahan siap saji, seperti bandeng presto, bandeng cabut duri, hingga kerupuk udang.

Read More

“Produk unggulan desa ini adalah budidaya bandeng dan udang, yang dipasarkan baik dalam bentuk mentah maupun olahan. Produk-produk olahan serba bandeng bahkan telah menjadi primadona koperasi setempat,” jelas Syaifullah pada kegiatan peluncuran nasional Kopdeskel dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia, Selasa (22/7).

Sebagai bentuk implementasi nyata program Kopdeskel, Desa Pangkah Wetan telah membentuk tujuh gerai usaha koperasi yang meliputi unit sembako, gudang, klinik, apotek, hingga simpan pinjam. “Gerai-gerai ini dibangun untuk memperluas layanan ekonomi dan sosial bagi warga, sekaligus memperkuat ekosistem koperasi berbasis desa, ” terang Sandi, sapaan akrabnya.

Kegiatan peluncuran nasional Kopdeskel diikuti oleh 38 gubernur, 514 bupati/wali kota, serta ribuan kepala desa dan lurah, baik secara daring maupun luring. Di Gresik, kegiatan ini dipusatkan di Desa Pangkah Wetan secara virtual, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat Forkopimda, BUMN, serta kepala desa dari berbagai kecamatan.

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, menyambut baik peluncuran program ini dan menegaskan bahwa Pemkab Gresik telah memberi dukungan penuh terhadap pengembangan koperasi desa. Dukungan tersebut mencakup fasilitasi 356 koperasi di wilayah Gresik, termasuk dalam bentuk pendampingan kelembagaan, pengurusan badan hukum, sertifikasi NIK, NIB, NPWP, hingga biaya notaris yang dibiayai dari APBD.

“Kami ingin memastikan bahwa koperasi desa ini dapat mendukung seluruh aspek kebutuhan masyarakat. Kami juga akan memastikan pengelolaannya berjalan dengan baik melalui pelatihan manajemen koperasi dan pendampingan kelembagaan,” ungkap Bupati Gresik.

Pemkab Gresik uga mendorong agar program Kopdeskel dapat berkolaborasi dengan program strategis lainnya seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Sekolah Rakyat, sehingga manfaatnya semakin luas dan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan ditutup dengan pemberian penghargaan kepada para kepala desa, pengelola koperasi, dan camat yang berperan aktif dalam mendukung suksesnya peluncuran program Kopdeskel di Kabupaten Gresik.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *