Pulihkan Hulu Sungai Brantas, PLN Nusantara Power dan Menteri LH Tanam Pohon di Arboretum Kota Batu

Menteri Lingkunga Hidup Hanif Faisol Nurofiq (dua dari kanan), Wali Kota Batu Nurochman (kanan), Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi PLN Nusantara Power TB Ari Wibawa M. (kiri), bersama dengan Direktur Utama Perum Jasa Tirtra I Fahmi Hidayat (dua dari kiri) saat akan melaksanakan penanaman pohon di Arboretum Sumber Brantas. Melalui kegiatan ini akan bermafaat kepada penguatan peran vital sebagai kawasan konservasi tanah dan air di Desa Sumber Brantas dan sekitarnya.

BATU, headlinejatim.com— Di tengah ancaman krisis lingkungan dan penurunan kualitas daerah aliran sungai, upaya pemulihan hulu Sungai Brantas kembali dilakukan. Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, bersama PLN Nusantara Power (PLN NP), Perum Jasa Tirta I (PJT I), dan Pemerintah Kota Batu, memimpin penanaman pohon di kawasan konservasi Arboretum Sumber Brantas.

Aksi ini menjadi bagian dari program rehabilitasi daerah aliran Sungai (DAS) Brantasbsumber air utama yang menopang kehidupan lebih dari 40 persen warga Jawa Timur. Penanaman dilakukan di titik nol aliran sungai, wilayah kritis yang saat ini menghadapi tekanan dari alih fungsi lahan, deforestasi, serta eksploitasi wisata.

Read More

“Hulu Brantas bukan sekadar sumber air, tapi sumber kehidupan. Menjaga kawasan ini adalah tanggung jawab ekologis dan moral kita bersama,” tegas Hanif dalam keterangannya.

Bukan Seremoni, Tapi Pemulihan

Arboretum Sumber Brantas berada di Desa Sumber Brantas, Kota Batu. Selain menyimpan lebih dari 100 jenis pohon endemik dan dilindungi, kawasan ini juga memainkan peran penting dalam menjaga kestabilan debit air ke hilir, terutama pada musim kemarau dan saat krisis iklim mengancam.

PLN Nusantara Power menyebut kegiatan ini sebagai bagian dari komitmen jangka panjang untuk mendukung transisi energi bersih sekaligus konservasi lingkungan.

“Kami mendukung program pemulihan DAS sebagai upaya konkret menjaga sumber daya air yang juga menjadi bagian penting dalam ekosistem pembangkit listrik tenaga air kami,” ujar TB Ari Wibawa Mukti, Direktur Human Capital dan Administrasi PLN NP.

PLN NP mencatat, hingga pertengahan 2025, mereka telah menanam 133.632 pohon di 34 titik rehabilitasi di seluruh Indonesia, termasuk kawasan Karanganyar, Hulu Ciliwung di Bogor, dan Bojonegoro.

Kritik: Perlindungan Hulu Masih Parsial

Meski langkah PLN NP dan pemerintah diapresiasi, sejumlah pemerhati lingkungan menilai upaya rehabilitasi DAS akan sulit berhasil tanpa kebijakan yang lebih tegas dalam menghentikan alih fungsi hutan dan komersialisasi kawasan konservasi.

“Penanaman pohon perlu disertai pengawasan ketat dan pembatasan pembangunan di zona hulu. Jika tidak, ini akan jadi simbolis belaka,” ujar Retno Wibisono, peneliti lingkungan dari Malang Raya.

Laporan tahunan Badan Pengelolaan DAS Brantas menunjukkan penurunan tutupan hutan di wilayah hulu mencapai 8% dalam lima tahun terakhir. Hal ini berdampak langsung pada sedimentasi sungai, penurunan kualitas air, serta ancaman banjir bandang di wilayah hilir.

Menjaga Hulu, Menjaga Energi

Hulu Sungai Brantas tidak hanya penting sebagai sumber air, tetapi juga sebagai penggerak utama sejumlah pembangkit listrik tenaga air di Jawa Timur, termasuk Waduk Karangkates. Proyek PLTS Apung yang tengah dirancang di kawasan tersebut juga sangat bergantung pada kestabilan ekosistem dan kualitas air.

“Kehidupan di hilir, termasuk energi dan pertanian, ditentukan oleh apa yang terjadi di hulu. Konservasi ini tidak bisa ditawar,” tegas Fahmi Hidayat, Direktur Utama PJT I.

Tantangan ke Depan

Tantangan utama saat ini adalah kontinuitas. Banyak program konservasi berhenti setelah fase awal seremonial. Tanpa pelibatan masyarakat sekitar dan model bisnis konservasi berkelanjutan, ribuan pohon yang ditanam berisiko tidak bertahan.

Oleh karena itu, kegiatan di Arboretum Sumber Brantas menjadi ujian komitmen, bukan hanya simbol kepedulian lingkungan.

“Kita menanam harapan, tapi hasilnya hanya akan tumbuh jika dirawat bersama,” tutup Hanif.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *