Berkat Juara Muaythai, Atlet MMA Gresik Dapat Tawaran Main Film Action

Gresik, headlinejatim.com– Kesempatan emas menghampiri Galih Satrio Pandu, atlet MMA muda berbakat asal Gresik. Berkat keberhasilannya meraih juara dalam ajang Muaythai dua tahun lalu, remaja 18 tahun ini kini mendapat tawaran untuk bermain dalam sebuah film action berjudul Retribution.

Galih, yang tinggal di Desa Pelemwatu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, tak pernah menyangka bahwa pencapaiannya di dunia olahraga bisa membawanya ke dunia seni peran. Saat mengikuti kejuaraan Road to Thailand, Galih berhasil keluar sebagai juara 1. Kala itu, pihak penyelenggara menjanjikan peluang tampil di film action yang akan diproduksi di Thailand. Meski sempat tertunda, tawaran itu akhirnya datang tahun ini.

Read More

“Aku sempat menang di ajang Muaythai dua tahun lalu. Baru sekarang penawaran filmnya datang lagi. Ada lima judul film action, dan aku ambil peran di film Retribution,” ujar Galih, Kamis (10/7/2025).

Retribution merupakan film action produksi Indonesia yang direncanakan akan diterjemahkan ke berbagai bahasa dan tayang di beberapa negara, termasuk Thailand. Film ini juga akan tayang di sejumlah platform streaming ternama seperti Netflix. Galih mendapatkan peran penting dalam beberapa adegan laga, sementara di empat film lainnya ia hanya tampil singkat.

“Syutingnya di Surabaya. Aku udah tanda tangan kontrak agency selama setahun. Senang banget, nggak nyangka bisa sampai ke sini,” tambahnya.

Di tengah proses syuting, Galih tetap konsisten menjaga prestasi di dunia olahraga. Pada ajang Porprov Jatim 2025, ia berhasil meraih medali emas di kategori Stand Fight Senior 52 kg. Pencapaian ini menambah deretan prestasinya sejak bergabung dengan IBCA MMA Gresik pada akhir 2022.

Galih bukanlah remaja biasa. Di balik pencapaian gemilangnya, ia menyimpan kisah perjuangan yang penuh semangat. Sejak keluarganya mengalami kesulitan ekonomi saat ia duduk di bangku SMP, Galih harus bekerja sambil sekolah—mulai dari berjualan kue pukis, membuka usaha bakaran, hingga bekerja di gudang Shopee, sembari tetap berlatih MMA.

“Kalau bukan dari olahraga, saya nggak tahu harus dapat penghasilan dari mana. Tapi dari sinilah saya bisa buka jalan. Sekarang ada peluang main film, bisa bantu keluarga juga,” katanya.

Galih mengaku tetap terbuka dengan berbagai kesempatan ke depan, baik di dunia olahraga, film, maupun pendidikan. Ia bahkan berencana melanjutkan studi di bidang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), dan tak menutup kemungkinan menjadi influencer jika ada peluang.

“Sekarang fokus kerja, latihan, bantu orang tua. Kalau ada tawaran lain, lihat dulu manfaatnya,” tutupnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *