Panik! Terkunci Sendiri di Kamar, Balita Menangis Ketakutan

GRESIK, headlinejatim.com – Seorang balita perempuan tanpa sengaja mengunci dirinya sendiri di dalam kamar tidur rumahnya, hingga membuat panik ibundanya, karena sang bayi terus menangis ketakutan, dan tak bisa keluar..

Kondisi ini, membuat suasana pagi yang seharusnya tenang di Perumahan Wringin Asri, Blok G1, Kecamatan Menganti, mendadak berubah panik, Selasa (8/7).

Read More

Kejadian bermula saat sang ibu, Fatin, tengah beraktivitas seperti biasa. Tanpa disadari, anak perempuannya masuk ke kamar dan secara tak sengaja memutar kunci dari dalam.

Saat sang ibu menyadari anaknya terkunci, ia langsung mencoba membuka pintu dengan kunci cadangan. Namun, usahanya gagal karena balita yang masih kecil itu sudah dalam kondisi panik dan tidak mampu mengikuti instruksi.

“Saya sudah coba buka dengan kunci cadangan, tapi anaknya ketakutan dan nggak bisa jawab,” ungkap Fatin, masih tampak terguncang.

Situasi ini membuat Fatin dan warga sekitar panik. Salah satu tetangga, Luhur, segera menghubungi layanan darurat 112. Laporan diteruskan ke Pos Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Menganti, yang langsung mengirimkan tim penyelamat ke lokasi.

“Saya takut terjadi apa-apa, makanya langsung telepon Damkar,” ujar Luhur.

Dalam waktu singkat, tim rescue Damkarla Gresik tiba di lokasi dan segera melakukan tindakan penyelamatan. Dengan keahlian dan peralatan khusus, mereka berhasil membuka pintu kamar yang terkunci tanpa menimbulkan kerusakan.

Perwira Piket Damkarla Gresik, Teguh Priyanto, memastikan bahwa seluruh proses berjalan lancar dan aman. “Anak berhasil diselamatkan tanpa luka. Proses evakuasi selesai pukul 07.34 WIB,” jelasnya.

Beruntung, tak ada korban jiwa maupun kerusakan materiil dalam insiden ini. Namun, kejadian ini menjadi pengingat penting bagi orang tua agar selalu memperhatikan keselamatan anak di rumah, terutama terkait akses ke ruangan yang bisa terkunci dari dalam.

“Pintu kamar sebaiknya dimodifikasi agar tidak bisa dikunci dari dalam oleh anak-anak,” imbuh Teguh.

Meski hanya berlangsung beberapa puluh menit, peristiwa ini meninggalkan kesan mendalam bagi warga sekitar—tentang kepanikan, kepedulian, dan pentingnya respons cepat dalam keadaan darurat.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *