Bekasi, headlinejatim.com — Tim U-12 dari Gresik Football Academy (Grefoo) berhasil mencetak sejarah gemilang dengan menjuarai Durava Liga Anak Indonesia Season 2, setelah menaklukkan PSDA dengan skor meyakinkan 3-0 di partai final yang berlangsung di Lapangan Garudayaksa, Kabupaten Bekasi, Jumat (4/7).
Kemenangan ini bukan hanya soal skor telak, tetapi mencerminkan ketangguhan dan karakter kuat yang dibangun sejak fase awal kompetisi. Melaju dari 32 tim terbaik se-Indonesia, skuad muda Grefoo tampil konsisten dan disiplin dalam setiap pertandingan, hingga akhirnya mengunci gelar juara nasional.
Lolos Bukan dengan Jalan Mudah
Perjalanan Grefoo menuju podium tertinggi tidaklah mudah. Di fase penyisihan hingga semifinal, mereka harus menyingkirkan sejumlah tim kuat dari berbagai regional Indonesia. Namun, semangat kolektif, strategi matang dari pelatih Fastabiqul Khoirot, dan mental juang para pemain muda menjadi kunci dominasi Grefoo di pentas nasional.
“Anak-anak bermain dengan hati dan tanggung jawab. Mereka tahu, ini bukan sekadar turnamen, tetapi momentum untuk membawa nama Gresik lebih tinggi,” ungkap Fastabiqul usai laga final.
Dari Mimpi Menjadi Kenyataan
Kemenangan ini menjadi jawaban atas harapan yang dibawa tim saat diberangkatkan dari Gresik akhir Juni lalu. Kala itu, dukungan penuh mengalir dari berbagai pihak, mulai dari PSSI Gresik, mantan pemain nasional Siswanto, hingga keluarga besar Grefoo Academy.
Muhammad Suud, Sekretaris PSSI Gresik, sebelumnya berharap agar turnamen ini menjadi ajang pembentukan karakter dan sportivitas bagi pemain muda. Kini, harapan itu terwujud lebih dari sekadar doa: menjadi prestasi nyata di panggung nasional.
CEO Grefoo, Fahmi Hafidz, yang turut mendampingi tim selama kompetisi, menyatakan kebanggaannya atas pencapaian ini. “Kami tidak hanya membawa pulang piala, tetapi juga kepercayaan bahwa Gresik punya masa depan cerah di dunia sepak bola. Ini buah dari sistem pembinaan jangka panjang yang terus kami bangun,” ujarnya.
Penghargaan Individual: Grefoo Mendominasi
Selain membawa pulang trofi juara nasional, para pemain Grefoo juga memborong penghargaan individual bergengsi. Tiga gelar terbaik dalam kompetisi ini berhasil diraih anak-anak asuhan Fastabiqul Khoirot:
Best Coach: Nurmufid Fastabiqul Khoirot
Best Player: Luis Alfaro Laure
Best Kiper: Keanu Athallah Syahir
Penghargaan ini menjadi bukti bahwa kemenangan Grefoo bukan hasil keberuntungan, melainkan hasil pembinaan yang menyeluruh, dari taktik hingga pengembangan karakter.
Ajang Bergengsi, Regenerasi Terjamin
Durava Liga Anak Indonesia Season 2 merupakan salah satu ajang pembinaan usia dini paling bergengsi saat ini. Diselenggarakan oleh LPDUK Kemenpora dan PT Bola Indonesia Mandiri (BIM), kompetisi ini telah melibatkan lebih dari 1.296 SSB dari 55 regional, dengan total peserta mencapai 20.000 anak dari kategori U-10 hingga U-12.
Direktur LPDUK, Ferry Y. Kono, menegaskan bahwa ajang ini adalah panggung lahirnya generasi baru sepak bola nasional. Hal senada disampaikan oleh Direktur PT BIM, Doni Setia Budi, yang menekankan pentingnya membangun atmosfer kompetitif yang sehat dan profesional sejak dini.
Dengan pencapaian ini, Grefoo tidak hanya menorehkan nama sebagai juara, tetapi juga sebagai ikon pembinaan sepak bola anak yang progresif dan berorientasi jangka panjang.
Grefoo, Dari Gresik untuk Indonesia
Kemenangan Grefoo U-12 menjadi simbol bahwa daerah bukanlah penghalang bagi prestasi. Dari kota santri Gresik, anak-anak muda ini membuktikan bahwa dengan pembinaan yang tepat, kerja keras, dan mental juang yang kuat, mimpi bisa dicapai lebih awal.
Grefoo kini bukan hanya sebuah akademi. Ia adalah cerminan harapan sepak bola usia dini Indonesia, yang tumbuh dengan fondasi kuat dan semangat pantang menyerah.
“Bukan hanya soal menang. Ini tentang menciptakan mental juara sejak dini. Dan mereka telah menunjukkannya.” –Fastabiqul Khoirot, pelatih Grefoo Academy
