Kota Malang, headlinejatim.com — Persaingan sengit langsung tersaji di hari pertama cabang olahraga berkuda equestrian dalam gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025. Bertempat di PJRS Puncak Joyo, Kota Malang, kompetisi perdana berlangsung semarak dan dipenuhi antusiasme sejak pagi.
Dua nomor bergengsi dipertandingkan hari ini, yakni dressage walk trot beregu dan dressage introductory beregu, yang menjadi pembuka dari total delapan kelas yang akan digelar selama Porprov berlangsung.
Surabaya Unggul di Walk Trot, Batu Bersinar di Introductory
Tim equestrian Kota Surabaya membuka raihan medali emas setelah mengungguli pesaingnya di nomor dressage walk trot beregu. Tim yang diperkuat oleh Annerose Reese, Mia Alessandra, Elaine Dior dan Ghaniyyu Arkan mencatat total nilai 208,125 persen, menandai keunggulan teknis dan kekompakan yang solid.
Sementara itu, pada nomor dressage introductory beregu, giliran Kota Batu yang mencuri perhatian. Tim yang terdiri dari Smeil Firdaus, Putri Maylafaiza, Ryan Aditya, dan Arfa Putra sukses meraih medali emas dengan total nilai 196,750 persen, mengungguli Kabupaten Sidoarjo dan Kota Malang yang harus puas di posisi kedua dan ketiga.
Peserta Tembus 100 Atlet, Regenerasi Kian Terlihat
Meski hanya mempertandingkan dua nomor di hari pertama, jumlah peserta tercatat cukup tinggi. Sebanyak 100 atlet dari berbagai daerah di Jawa Timur ambil bagian dalam pertandingan ini.
Technical Delegate Equestrian Porprov Jatim IX, Budi Tulodo, menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme peserta dan keberlanjutan pembinaan cabor berkuda di Jawa Timur.
“Peserta equestrian kali ini luar biasa, banyak yang berasal dari usia muda, bahkan di rentang 10 hingga 16 tahun. Ini menunjukkan pembinaan usia dini sudah berjalan dan memberikan harapan besar untuk masa depan olahraga berkuda di Jatim,” ujarnya.
Laga Berlanjut, Persaingan Makin Ketat
Porprov Jatim IX 2025 untuk cabor equestrian masih akan berlanjut. Pada hari kedua, panitia akan mempertandingkan dressage walk trot individu dan dressage preliminary german individu, yang diprediksi akan kembali menghadirkan aksi-aksi menawan dari para atlet muda Jatim.
Dengan persaingan yang kian kompetitif, ajang ini tidak hanya menjadi panggung unjuk prestasi, tetapi juga ruang strategis membangun regenerasi atlet berbakat untuk masa depan olahraga berkuda di Indonesia.