SURABAYA, headlinejatim.com — Gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025 yang tengah berlangsung di Malang Raya kian membara. Bukan hanya semarak pertandingan, sejumlah rekor pun mulai bertumbangan menjadi bukti nyata bangkitnya generasi atlet muda Jatim yang siap bersinar di pentas nasional hingga internasional.
Salah satu cabang olahraga yang mencuri perhatian adalah selam kolam, yang dipertandingkan di Kolam Renang Gajayana, Kota Malang. Sejumlah atlet tampil impresif dan mencetak sejarah baru dengan menumbangkan rekor-rekor sebelumnya.
Dewantara Dwi Cahya, atlet asal Kota Surabaya, menjadi sorotan usai mencatatkan waktu 1 menit 43,72 detik, mengalahkan rekor lama milik Dewa Yuda Anugrah (Gresik) dengan 1:44,85. Tak kalah mencengangkan, Michelle Adisty Putri dari Kota Batu menorehkan waktu 1:55,56, melewati catatan Della Sofiatus dari Lumajang yang sebelumnya mengukir 1:58,01.
Ironi terjadi saat Albanni Rayyan Azka, juga dari Surabaya, memecahkan rekor milik M. Amirullah (Lumajang) dengan waktu 1:29,97, meski secara waktu tampak lebih lambat, namun pencapaian tersebut disahkan berdasarkan kategori pertandingan berbeda yang diperbarui sesuai regulasi baru di cabor selam.
Selain nama-nama tersebut, masih banyak atlet lainnya yang sukses mencetak rekor baru, menandai Porprov kali ini sebagai ajang unjuk gigi prestasi terbaik dari seluruh penjuru Jawa Timur.
KONI Jatim Siapkan Jalur Pembinaan Atlet Berprestasi
Menanggapi pencapaian gemilang ini, Wakil Ketua KONI Jawa Timur, Ali Affandi, menyampaikan apresiasi dan optimisme tinggi. Menurutnya, capaian ini bukan hanya soal kemenangan, tetapi sinyal kuat bahwa masa depan olahraga Jatim berada di tangan yang tepat.
“Ini patut kita apresiasi. Porprov 2025 mencatat sejarah bukan hanya sebagai gelaran terbesar, tetapi juga dari sisi prestasi. Banyak rekor yang pecah dari berbagai cabang olahraga, ini menggambarkan potensi luar biasa atlet-atlet muda Jatim,” ujar Affandi.
Ia menambahkan, KONI Jatim telah membentuk tim talent scouting yang bertugas memantau dan merekam performa atlet selama Porprov berlangsung. Data ini akan menjadi dasar pembinaan lanjutan untuk persiapan menuju ajang yang lebih tinggi seperti PON maupun kejuaraan internasional.
“Alhamdulillah, kita juga melihat perolehan medali mulai tersebar dari berbagai daerah. Ini menunjukkan bahwa sistem pembinaan di tingkat daerah sudah mulai merata dan berjalan baik,” tambahnya.
Porprov kali ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi momen penting untuk menilai efektivitas pembinaan olahraga daerah, memperluas jangkauan potensi, serta menjadi panggung penemuan bintang-bintang baru di dunia olahraga Jawa Timur.
Dengan semakin banyaknya rekor yang pecah, Porprov Jatim IX 2025 membuktikan diri bukan sekadar perhelatan rutin, melainkan medan transformasi dan regenerasi atlet untuk masa depan olahraga Indonesia.