NasDem Surabaya Siap Rebut Kembali Kepercayaan Rakyat, Lita Machfud: “Politik Harus Jadi Ladang Amal”

Surabaya, headlinejatim.com— Pelantikan serentak pengurus DPD dan DPC Partai NasDem se-Kota Surabaya yang digelar di Ballroom Swis-Belinn Hotel, Minggu (29/6), menjadi lebih dari sekadar seremoni partai. Agenda ini menjadi titik balik konsolidasi besar partai restorasi untuk merebut kembali ruang-ruang kepercayaan publik yang sempat hilang, terutama di Kota Surabaya.

Di tengah sorak semangat ratusan kader dan simpatisan, Ketua DPW Partai NasDem Jawa Timur, Lita Machfud Arifin (LMA), tampil bukan hanya sebagai pimpinan partai, tetapi juga sebagai motor moral. Dalam pidato politiknya yang sarat refleksi, Lita menegaskan bahwa NasDem harus hadir bukan hanya menjelang pemilu, melainkan di sepanjang denyut kehidupan rakyat.

Read More

“Penurunan kursi di Surabaya adalah alarm keras. Kita tak bisa lagi bersandar pada baliho dan pencitraan menjelang pemilu. Politik hari ini menuntut kehadiran sejati di gang sempit, di pasar, dan di titik-titik kehidupan yang sering luput dari pandangan elit,” tegas Lita dalam nada lantang.

Lita tak hanya menyampaikan gagasan politik, tetapi juga menautkannya pada rekam jejak sosial yang telah ia jalani selama hampir dua dekade. Ia mengisahkan bagaimana prinsip anti-riba yang ia pegang teguh membawanya merenovasi ratusan WC komunal di Surabaya.

“Saya pernah ditanya, kenapa tidak dibukukan saja, judulnya ‘Dari WC Komunal ke Kursi DPR RI’. Saya jawab, karena yang saya lakukan bukan untuk buku, tapi untuk rakyat,” ujar Lita yang kini duduk di Komisi X DPR RI.

Dengan gaya tutur personal dan menyentuh, ia menyentil bahwa politik adalah jalan pengabdian, bukan karpet merah ambisi.

“Kalau orang baik menjauh dari politik, maka ruang itu akan diisi oleh mereka yang hanya ingin kekuasaan. Politik harus menjadi ladang amal,” tambahnya.

Dalam arahannya kepada seluruh pengurus DPD dan DPC yang baru dilantik, Lita menyampaikan misi penting: NasDem harus bergerak, bukan sekadar tercatat. Ia meminta agar seluruh struktur partai dibangun dengan semangat restorasi yang hidup, bukan sekadar formalitas administratif.

“Pelantikan ini bukan rutinitas. Ini adalah deklarasi awal restorasi Surabaya. Bangun struktur yang benar-benar bergerak. Kita harus jadi pelaku sejarah, bukan penonton,” ujarnya tajam.

Lita juga membeberkan berbagai program konkret yang telah dijalankan DPW NasDem Jatim, seperti distribusi PIP, KIP, ambulans, hingga bantuan pangan yang menjangkau seluruh kabupaten/kota. Ia menyebut, pelayanan tidak boleh dibatasi oleh dapil atau wilayah politik.

“Rakyat tidak peduli dari mana kita berasal. Yang mereka lihat adalah siapa yang hadir saat mereka membutuhkan,” tegasnya.

Pelantikan juga menandai awal langkah politik Saiful Ma’arif sebagai Ketua DPD Partai NasDem Surabaya. Dalam sambutannya, Saiful menyampaikan komitmen penuh untuk membumikan semangat restorasi di Kota Pahlawan.

“Restorasi bukan jargon. Ini tentang mendengarkan, menyerap, dan memperjuangkan harapan warga. Kita ingin NasDem tak hanya hadir, tapi diterima dan dipercaya,” kata Saiful.

Dengan target perluasan dapil dari lima menjadi tujuh wilayah, NasDem Surabaya menatap ambisi baru menuju 2029 dan 2031. Saiful juga menyambut positif pemisahan pemilu nasional dan daerah, menyebutnya sebagai peluang strategis untuk menguatkan posisi partai di level lokal.

“Target kami pada 2029, dua kursi DPR RI dari Surabaya-Sidoarjo. Dan pada 2031, kita ingin lima hingga tujuh kursi DPRD Kota Surabaya. Itu bukan mimpi, tapi peta jalan kerja keras,” jelasnya.

Dengan semangat lokal yang dikemas dalam bahasa sederhana, Saiful menyampaikan ajakan penuh makna:

“Wes wayae NasDem mimpin perubahan. Wes wayae Surabaya bangkit. Mari kita kolaborasi untuk restorasi yang nyata.”

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *