BEIJING, headlinejatim.com — Suasana penuh haru dan kebanggaan menyelimuti Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat menghadiri wisuda putra keduanya, Jalaluddin Mannagalli, di Peking University, Beijing, Tiongkok, Minggu (22/6). Momen tersebut menjadi lebih istimewa karena Khofifah turut menjadi tamu kehormatan dalam salah satu universitas terbaik dunia itu.
Dalam keterangannya, Gubernur Khofifah menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian sang putra yang berhasil menyelesaikan program pascasarjana lebih cepat dari waktu yang ditargetkan.
“Alhamdulillah, putra kedua saya Jalal telah menyelesaikan program pascasarjananya di Peking University. Sebagai orang tua, tentu saya sangat bersyukur. Semoga ilmunya bermanfaat dan penuh keberkahan,” ujar Khofifah.
Jalaluddin memulai studinya di Peking University pada 2023 melalui program China Government Scholarship. Ia terpilih di antara banyak pelamar dari Indonesia untuk melanjutkan pendidikan magister di kampus yang kini menempati peringkat 14 dunia versi QS World University Ranking 2026 dan menjadi kampus nomor satu di Asia menurut QS WUR Asia.
Khofifah mengungkapkan bahwa proses seleksi untuk masuk ke Peking University sangat kompetitif. “Banyak warga Indonesia yang mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Tiongkok untuk jenjang S1, S2, dan S3. Tapi yang diterima di Peking University memang sangat terbatas karena seleksinya ketat,” tuturnya.
Yang membuat momen wisuda ini semakin berkesan, Gubernur Khofifah mendapat tempat khusus di barisan depan bersama para guru besar universitas. Bahkan, ia menerima rangkaian bunga seperti halnya para akademisi kehormatan yang hadir.
“Berada di barisan depan bersama para guru besar Peking University adalah sebuah kehormatan besar. Ini pengalaman luar biasa,” ucapnya.
Mengakhiri keterangannya, Khofifah berharap Jalal dapat mengamalkan ilmu yang telah diperolehnya di kampus bergengsi tersebut untuk kemaslahatan masyarakat.
“Semoga ke depan Jalal bisa menjadi pribadi yang bermanfaat dan mampu berkontribusi nyata bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” pungkasnya.
