Dorong Efisiensi Penyaluran Pupuk Subsidi, Petrokimia Gresik Torehkan Inovasi Bernilai Rp357 Miliar

GRESIK, headlineJatim – Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, berhasil mencatatkan pencapaian signifikan dalam mendorong efisiensi dan efektivitas penyaluran pupuk bersubsidi melalui program inovasi karyawannya. Dalam satu tahun terakhir, sebanyak 97 persen karyawan terlibat aktif dalam berbagai inovasi yang secara kolektif menciptakan nilai tambah hingga Rp357 miliar bagi perusahaan.

Hal ini disampaikan oleh SVP Operasi II Petrokimia Gresik, Joko Raharjo, dalam Konvensi Inovasi Petrokimia Gresik (KIPG) ke-39 yang digelar di Gresik, Jawa Timur, Rabu (18/6). Menurutnya, inovasi telah menjadi bagian dari budaya kerja (DNA) di Petrokimia Gresik, yang terbukti mampu meningkatkan kualitas dan kinerja perusahaan, terutama dalam menjalankan amanah Pemerintah untuk menyalurkan pupuk bersubsidi ke seluruh pelosok negeri.

Read More

“Partisipasi karyawan dalam inovasi terus meningkat dari tahun ke tahun. Tahun ini, seluruh pejabat Grade I dan II juga terlibat dalam program Breakthrough Innovation, yang menunjukkan bahwa inovasi adalah tanggung jawab bersama dari seluruh tingkatan organisasi,” ujar Joko.

Dari nilai tambah sebesar Rp357 miliar yang dihasilkan, sebanyak Rp76 miliar merupakan direct financial benefit atau manfaat langsung yang berdampak pada pencatatan laba perusahaan. Inovasi-inovasi ini turut memperkuat proses produksi dan distribusi pupuk, menjadikannya lebih efisien, efektif, serta menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi sesuai regulasi Pemerintah.

“Dengan operasional yang semakin baik, Petrokimia Gresik semakin siap melaksanakan amanah Pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan nasional, sesuai visi Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, melalui Asta Cita,” imbuhnya.

KIPG sendiri merupakan ajang tahunan yang telah diselenggarakan Petrokimia Gresik selama 39 tahun berturut-turut. Tahun ini, forum inovasi tersebut diikuti oleh 1.752 gugus inovasi, terdiri dari 76 Gugus Inovasi Operasi (GIO), 1.461 Sistem Saran (SS), 79 Individual Project, dan 136 gugus 5R.

“Di tengah dunia yang semakin kompetitif, inovasi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Kami bangga semangat ini terus tumbuh dan memberikan kontribusi nyata untuk mewujudkan perusahaan agroindustri berkelanjutan yang mendukung swasembada pangan,” tutup Joko.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *