Prof. Madyan Resmi Jabat Rektor UNAIR 2025-2030, Gubernur Khofifah: Saatnya UNAIR Jadi Kampus Berdampak Global

SURABAYA, headlinejatim.com— Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya resmi memasuki babak baru. Prof. Dr. Muhammad Madyan, S.E., M.Si. dilantik sebagai Rektor UNAIR periode 2025-2030 dalam sebuah upacara khidmat di Aula Garuda Mukti, Kampus MERR C, Selasa (17/6). Ia menggantikan Prof. Dr. Mohammad Nasih yang telah memimpin kampus ini selama dua periode sejak 2015.

Prosesi pelantikan dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang menyampaikan optimisme besar terhadap kepemimpinan Prof. Madyan. Ia yakin UNAIR akan melaju lebih jauh sebagai universitas kelas dunia dengan kontribusi nyata untuk bangsa.

Read More

“Kami yakin Prof. Madyan akan melanjutkan langkah-langkah besar UNAIR sebagai kampus berdampak global. Cita-cita menjadi rumah intelektual dan pusat peningkatan employability skill mahasiswa harus terus dikawal,” ujar Khofifah dalam sambutannya.

Sebagai Ketua Umum PP IKA UNAIR, Khofifah menekankan bahwa perguruan tinggi harus menjadi ujung tombak dalam memberikan solusi atas persoalan bangsa, khususnya di Jawa Timur. Ia mengajak UNAIR untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah demi menciptakan kebijakan berbasis riset dan inovasi.

“Kampus harus hadir di tengah-tengah masalah masyarakat. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kuncinya adalah kolaborasi,” tambahnya.

Gubernur Khofifah juga memberikan apresiasi tinggi kepada Prof. Nasih atas kepemimpinan dan kontribusinya selama satu dekade terakhir. Ia menyebut banyak pihak yang mengenang karya-karya Prof. Nasih sebagai tonggak kebangkitan UNAIR di kancah nasional maupun internasional.

“Matur nuwun Prof. Nasih. Dedikasi, prestasi, dan waktu yang telah diberikan akan menjadi ladang keberkahan,” ucap Khofifah dengan penuh penghargaan.

Rektor Prof. Madyan
Dalam pidato perdananya, Prof. Madyan menegaskan komitmennya untuk memperkuat kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, tiga pilar utama Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ia juga menyoroti tantangan serius yang dihadapi Indonesia, salah satunya adalah tingginya tingkat pengangguran usia muda yang pada 2023 mencapai 13,3 persen.

“UNAIR akan memastikan lulusan kami siap bersaing di dunia kerja. Relevan, kompeten, dan mampu menjawab kebutuhan industri,” tegas Prof. Madyan.

Tak hanya fokus pada dunia kerja, Prof. Madyan juga mendorong semangat kewirausahaan di kalangan mahasiswa untuk menciptakan peluang kerja baru.

“Kami akan memfasilitasi minat kewirausahaan dan mendukung ekosistem inovasi untuk menjawab tantangan zaman,” imbuhnya.

Ia juga menyatakan kesiapan UNAIR untuk sejalan dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, dengan menempatkan UNAIR sebagai kampus yang berdampak bagi masyarakat, bangsa, dan dunia.

Ketua Majelis Wali Amanat UNAIR, Prof. (HCUA) Dr. H. Sunarto, S.H., M.H. turut mengucapkan selamat dan mengingatkan bahwa tanggung jawab Rektor tidak hanya sebagai administrator, tetapi juga sebagai pemimpin strategis dan teladan moral.

“Rektor adalah wajah UNAIR. Ia harus mampu menjadi pemimpin akademik dan korporasi sekaligus. UNAIR harus terus bergerak menuju predikat World Class University,” pesannya.

Pelantikan ini turut dihadiri Menteri PUPR Ir. Dody Hanggodo, MPE, Gubernur Jawa Timur 2009–2019 Soekarwo, jajaran Forkopimda Jatim, para Wakil Rektor, Dekan, serta civitas akademika Universitas Airlangga.

Sebagai informasi, UNAIR saat ini menempati peringkat ke-308 dalam QS World University Rankings (QS WUR) 2025. Loncatan prestisius yang menjadi pijakan menuju peringkat universitas top dunia.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *