GRESIK, headlinejatim.com– Banjir akibat luapan Kali Lamong yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, mulai menunjukkan tanda-tanda surut. Meski air berangsur menyusut sejak Kamis pagi (12/6), sisa genangan masih terlihat di beberapa titik permukiman dan lahan pertanian.
Kabid Kedaruratan BPBD Gresik, Driatmiko Herlambang, menyampaikan bahwa proses penyurutan air terjadi perlahan sejak pukul 07.50 WIB. Genangan air mulai berkurang di sejumlah desa terdampak, seperti Desa Dadapkuning, Dungus, Morowudi, Gurang Anyar, Iker-Iker Geger, dan Pandu.
“Tren genangan menurun, namun belum sepenuhnya surut. Kami terus memantau kondisi di lapangan bersama tim gabungan dari BPBD, pemerintah desa, dan relawan,” ujarnya.
Di Desa Dungus, banjir sempat mencapai ketinggian 45 cm di jalur poros desa dan menggenangi sekitar 50 rumah warga. Selain itu, lebih dari 100 hektare sawah dan tambak dilaporkan masih terendam air, mengancam potensi hasil panen petani setempat.
Banjir ini pertama kali terjadi pada Senin, 9 Juni 2025 pukul 04.00 WIB, menyusul tingginya curah hujan di wilayah hulu serta meningkatnya debit Kali Lamong. Luapan sungai kemudian merendam wilayah-wilayah di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Lamong.
Meskipun belum ada laporan korban jiwa, BPBD tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama jika hujan deras kembali turun. “Kondisi cuaca yang cerah berawan pagi ini membantu mempercepat surutnya air. Namun, kami tetap siaga terhadap potensi banjir susulan,” tambah Miko.
Upaya penanganan kini berfokus pada pendataan dampak banjir, pemantauan tinggi muka air (TMA), serta koordinasi logistik jika ada kebutuhan mendesak dari warga. Sejauh ini, belum ada permintaan bantuan skala besar dari desa terdampak.