JAKARTA, headlinejatim.com– Upaya mendorong transisi energi hijau dan mempercepat target Net Zero Emission (NZE) 2060 kembali ditegaskan oleh PT PLN Nusantara Power (PLN NP). Kali ini, PLN NP menggandeng Pemerintah Kabupaten Gunung Mas dan PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) dalam kerja sama strategis untuk mengembangkan potensi biomassa lokal sebagai sumber energi bersih.
Kesepakatan ini dikukuhkan lewat penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) bertajuk Pengembangan Potensi Daerah untuk Mendukung Transisi Energi dan NZE, yang digelar di Jakarta, Selasa (10/6/2025). Kolaborasi ini jadi langkah konkret memanfaatkan limbah pertanian, perkebunan, dan kehutanan sebagai bahan bakar campuran (co-firing) di PLTU.
“Kami ingin energi bersih tidak hanya jadi wacana, tapi juga membuka jalan ekonomi hijau di daerah. Biomassa lokal bisa jadi solusi energi sekaligus pemberdayaan masyarakat,” tegas Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah.
Kerja sama ini mencakup kajian potensi biomassa berbasis partisipasi masyarakat, pengembangan Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP), pemanfaatan lahan kritis, serta peningkatan kapasitas SDM lokal. Melalui pelibatan BUMDes, koperasi, hingga UMKM, program ini ditargetkan bisa mendorong ekonomi sirkular berbasis lingkungan.
Tak hanya memproduksi energi bersih, proyek ini juga memuat aspek pemberdayaan sosial seperti branding produk unggulan daerah berbasis energi hijau dan pengendalian isu lingkungan dari kegiatan biomassa.
“Gunung Mas siap mendukung penuh. Kami bahkan akan membantu pembersihan pohon sawit yang menghambat infrastruktur jalan agar jaringan PLN bisa menjangkau masyarakat,” ujar Bupati Gunung Mas, Jaya Samaya Monong.
Turut hadir dalam acara tersebut, Direktur Biomassa PLN EPI Antonius Aris Sudjatmiko, yang menegaskan bahwa biomassa bukan hanya alternatif bahan bakar, tetapi bagian penting dari roadmap transisi energi nasional.
Setelah MoU ini, ketiga pihak akan menyusun Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang memuat rincian teknis dan strategi implementasi. Seluruh proses akan dijalankan dengan prinsip good governance, menjunjung tinggi integritas, anti-fraud, dan keberlanjutan.
“Langkah ini adalah bagian dari komitmen PLN Group untuk memastikan transisi energi bukan hanya berfokus pada pembangkit, tetapi juga membangun ekonomi lokal yang tangguh dan berkelanjutan,” tutup Ruly.