Gresik, headlinejatim.com – Suasana Idul Adha yang seharusnya penuh suka cita berubah menjadi duka bagi keluarga Arif Luthful Khoiri, warga Dusun Wates, Desa Cangkir, Kecamatan Driyorejo, Gresik. Pagi itu, Jumat (6/6), tangis seorang ibu pecah di pelataran Rumah Sakit Petrokimia Driyorejo, menyaksikan tangan kanan anaknya bersimbah darah akibat ledakan mercon.
Korban, Achmad Hafid Sani, 15 tahun, awalnya baru saja selesai melaksanakan salat Idul Adha. Seperti kebanyakan anak seusianya, ia membawa beberapa mercon untuk dinyalakan bersama teman-temannya di tepi jalan. Namun satu mercon tak kunjung meledak setelah dinyalakan. Tanpa curiga, Hafid mendekat dan mencoba memeriksanya.
Tiga menit berselang, mercon itu meledak tiba-tiba tepat saat Hafid sedang memegangnya. Ledakan menghantam telapak dan jari tangan kanannya, menyebabkan luka sobek yang cukup serius.
“Anak saya langsung berteriak kesakitan. Saya dengar suara ledakan itu dari dalam rumah,” ujar sang ibu, dengan mata berkaca-kaca. Ia tak kuasa menahan tangis saat mengingat darah yang mengalir dari tangan anak semata wayangnya.
Kapolsek Driyorejo Kompol Musihram membenarkan kejadian tersebut. “Korban segera dievakuasi ke Rumah Sakit Petrokimia Driyorejo untuk mendapatkan perawatan medis,” ujarnya.
Dalam laporan resmi kepolisian, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. Hafid mengalami luka robek cukup dalam di bagian telapak dan jari tangan kanannya akibat ledakan.
Peristiwa ini menjadi pengingat keras bahwa tradisi bermain mercon yang masih banyak dilakukan saat hari raya bisa berakibat fatal. Kompol Musihram mengimbau para orang tua untuk lebih ketat mengawasi anak-anaknya, terutama saat bermain di luar rumah.
“Mercon bukan mainan. Sekali saja ceroboh, akibatnya bisa seumur hidup,” tegasnya.
Kini, Hafid hanya bisa terbaring lemah di ruang perawatan, sementara sang ibu terus mendampinginya, berharap luka fisik dan trauma anaknya bisa segera pulih.
