Panen dari Pekarangan: Warga Ngabetan Bangkit Bersama Polsek Cerme

 

Gresik, headlinejatim.com— Suasana berbeda tampak di Desa Ngabetan, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Warga kini tak lagi membiarkan pekarangan rumah mereka kosong. Di bawah pendampingan Polsek Cerme, halaman-halaman yang dulunya terbengkalai kini berubah menjadi kebun produktif yang ditanami aneka sayuran dan tanaman pangan bergizi.

Read More

Program Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) yang digagas bersama antara Polsek Cerme dan masyarakat desa menjadi titik balik dalam membangun kesadaran akan pentingnya ketahanan dan kemandirian pangan keluarga.

Polsek Cerme tidak hanya hadir memberi edukasi, tetapi juga aktif menggelar pelatihan tentang teknik bercocok tanam yang efektif di lahan sempit. Mereka turut menyediakan bibit, peralatan tanam, dan melakukan penyuluhan langsung kepada warga.

“Ini bukan sekadar pertanian rumahan, tetapi gerakan sadar gizi dan kemandirian,” ujar Kapolsek Cerme, Iptu Andik Aswoto yang terjun langsung memantau pelaksanaan program di lapangan, Rabu (4/6).

Antusiasme warga sangat tinggi. Banyak yang merasakan langsung manfaat program ini.
“Dulu kami harus belanja sayur setiap hari ke pasar. Sekarang tinggal panen di pekarangan. Lebih hemat dan jelas lebih sehat,” ujar Fathona, salah satu warga, yang diamini oleh warga lainnya.

Selain menanam, warga juga didorong untuk mengolah hasil panen menjadi produk bernilai jual, seperti sambal kemasan, sayuran siap masak, dan aneka olahan lainnya. Produk-produk tersebut kini mulai dipasarkan di pasar lokal, menambah potensi ekonomi keluarga.

Kepala Desa Ngabetan, M. Taufik, mengapresiasi langkah Polsek Cerme. Ia menyebut program ini sebagai bentuk nyata kolaborasi antara aparat dan warga dalam menciptakan desa yang mandiri dan berdaya.

“Program ini benar-benar menghidupkan kembali semangat gotong royong dan memberdayakan warga. Kami sangat berterima kasih kepada Polsek Cerme atas inisiasinya,” ujarnya.

Kapolsek Cerme, Iptu Andik Asworo berharap keberhasilan program ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain.

“Kami ingin masyarakat menyadari bahwa kemandirian pangan bisa dimulai dari rumah sendiri. Ini bukan hanya tentang tanaman, tetapi tentang masa depan yang sehat dan sejahtera,” pungkasnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *