Surabaya, headlinejatim.com– Di tengah dominasi dunia kerja kelistrikan yang selama ini identik dengan tenaga kerja pria, hadir sosok-sosok tangguh yang siap mematahkan stereotip. Mereka adalah 7 Srikandi PLN UP2D Jawa Timur, perempuan-perempuan hebat yang menjadi pionir dalam penyetaraan gender di lingkungan PT PLN (Persero), khususnya di Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Jawa Timur.
Sebagai pionir, para Srikandi ini tidak hanya hadir sebagai simbol kesetaraan, namun juga turut mengemban tugas-tugas teknis dan strategis yang biasanya dilakukan oleh pegawai pria. Mereka terlibat penuh dalam berbagai aktivitas penting, mulai dari pengaturan beban listrik wilayah Jawa Timur, pengelolaan sistem telekomunikasi radio dan SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition), hingga pemeliharaan sistem distribusi dan sosialisasi keselamatan umum kepada masyarakat.
“Kami tidak ingin hanya dipandang sebagai pelengkap. Kami ingin menunjukkan bahwa perempuan juga mampu menjalankan peran penting dalam sistem ketenagalistrikan nasional,” ujar salah satu Srikandi, Umi Farrichah.
Salah satu tugas utama 7 Srikandi ini adalah mengatur beban kelistrikan di seluruh Jawa Timur. Dalam kondisi normal maupun darurat, para Srikandi turut andil dalam memastikan keseimbangan antara suplai dan permintaan daya listrik, agar tidak terjadi gangguan atau pemadaman.
“Setiap detik adalah keputusan krusial. Tidak boleh ada kesalahan karena dampaknya bisa meluas ke masyarakat dan sektor industri,” jelasnya.
Selain itu, para Srikandi juga lihai dalam mengoperasikan sistem SCADA, sebuah sistem kendali jarak jauh yang memungkinkan pemantauan dan pengendalian infrastruktur listrik secara real-time. Mereka juga bertugas menjaga kestabilan komunikasi melalui radio trunking, yang menjadi tulang punggung komunikasi operasional di lapangan.
“Teknologi bukan lagi hal yang eksklusif untuk pria. Kami dibekali pelatihan yang sama, dan hasilnya pun setara,” ungkap Iffatin Nisa salah satu anggota Srikandi UP2D.
Tidak hanya bekerja di ruang kendali, 7 Srikandi ini juga terjun langsung ke lapangan untuk melakukan pemeliharaan sistem distribusi dan memberikan sosialisasi keselamatan umum kepada masyarakat, seperti edukasi bahaya listrik, penggunaan alat listrik yang aman, dan langkah-langkah darurat bila terjadi gangguan.
Kehadiran 7 Srikandi ini bukan hanya tentang menjalankan tugas, namun juga membawa misi besar: menjadi simbol perubahan dan inspirasi bagi generasi perempuan Indonesia. Mereka membuktikan bahwa dunia teknik dan energi bukan milik satu gender saja, melainkan ruang kerja yang inklusif bagi siapa pun yang berkompeten.
Dengan dedikasi dan profesionalisme, 7 Srikandi PLN UP2D Jawa Timur membuka jalan bagi lebih banyak perempuan untuk berkarya di sektor kelistrikan. PLN pun berkomitmen untuk terus mendorong penyetaraan gender, menciptakan lingkungan kerja yang setara dan adil bagi seluruh pegawainya.
“Kami adalah bukti nyata bahwa perempuan bisa menjadi tulang punggung dalam ketahanan energi nasional,” tutup Yuni Ariani, salah satu Srikandi penuh bangga.