Banjir Rob Rendam Kalianak Timur Surabaya, Warga Kesulitan Beraktivitas

Surabaya, headlinejatim.com — Banjir rob kembali merendam kawasan Kalianak Timur hingga Margomulyo, Surabaya, Jawa Timur, sejak Selasa (27/5) dan masih berlangsung hingga Rabu (28/5). Genangan air setinggi 15 hingga 30 sentimeter menutup sejumlah titik permukiman warga dan menghambat aktivitas harian, termasuk anak-anak yang hendak berangkat ke sekolah.

Menariknya, banjir terjadi meski tak ada hujan. Air laut masuk melalui celah saluran drainase dan menyebabkan permukaan air di sekitar Sungai Kalianak lebih tinggi dari permukiman di sekitarnya. Fenomena ini biasa terjadi setiap pagi sekitar pukul 09.00 WIB dan mulai surut pada sore hari sekitar pukul 15.00 WIB.

Read More

Warga pun harus menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut. Anak-anak terlihat berjalan tanpa alas kaki menuju sekolah, sementara sebagian pekerja memilih menunda aktivitas karena rumah tergenang. Beberapa rumah bahkan harus dikuras karena air laut masuk hingga ke dalam.

“Banjir rob memang hampir terjadi tiap bulan, tapi kali ini cukup tinggi dan berlangsung lama,” ujar Ari Faridah, warga Kalianak Timur. Ia mengaku kondisi ini makin memperburuk kenyamanan hidup warga. Ari juga membantah anggapan bahwa genangan disebabkan oleh proyek pembangunan di sekitar kawasan tersebut.

Menurutnya, yang dibutuhkan warga bukan sekadar reaksi jangka pendek, melainkan solusi menyeluruh dan jangka panjang.

“Kami butuh penanganan permanen, bukan hanya gotong royong sesaat. Mungkin pembangunan pintu air atau pompa bisa menjadi jawaban konkret,” tambahnya.

Banjir rob ini tak hanya berdampak pada warga, tetapi juga menyebabkan kemacetan lalu lintas di Jalan Raya Kalianak, jalur penghubung utama antara Surabaya dan Gresik. Kendaraan harus melambat atau bahkan berhenti karena tingginya genangan, memperparah arus lalu lintas di jam sibuk.

Warga berharap Pemerintah Kota Surabaya segera turun tangan memberikan solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir rob yang makin sering terjadi. Mereka menilai langkah nyata harus segera diambil sebelum situasi memburuk dan menimbulkan kerugian lebih besar, baik bagi warga maupun ekonomi lokal.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *