headlinejatim.com —Kalau kamu lihat orang bawa handuk keliling kantor hari ini, bukan berarti mereka habis nyuci motor. Bisa jadi mereka lagi merayakan Towel Day, sebuah hari unik penuh kelucuan yang lahir dari cinta terhadap fiksi ilmiah, kekonyolan, dan… handuk.
Tapi tunggu dulu, ini baru permulaan. Karena 25 Mei juga diperingati sebagai Geek Pride Day, artinya: sah-sah saja hari ini kamu tampil sebagai geek sejati. Pakai kaos Star Wars, kutip kalimat dari Marvel, atau bahkan debat serius soal siapa yang lebih kuat: Goku atau Superman.
Douglas Adams & Handuk Legendaris
Kisah lucu ini berakar dari seorang penulis asal Inggris, Douglas Adams, yang menciptakan novel sci-fi absurd berjudul The Hitchhiker’s Guide to the Galaxy (1979). Dalam bukunya, disebutkan bahwa barang paling penting saat keliling galaksi bukan senjata laser… tapi handuk!
“A towel is about the most massively useful thing an interstellar hitchhiker can have.”
– Douglas Adams
Adams bukan penulis biasa. Dia adalah perwakilan kaum “nggak penting tapi jenius”, yang mengajak pembaca untuk menertawakan hidup, sains, dan absurditas dunia.
Sejak ia meninggal pada 2001, para penggemarnya setiap tahun memperingati Towel Day dengan bangga membawa handuk ke mana-mana. Di kereta, di ruang kerja, bahkan saat naik gunung. Absurd? Iya. Tapi justru di situlah pesonanya.
Geek Pride Day: Hari Resmi untuk Aneh dan Bangga
Masih belum cukup? Tenang. Tanggal 25 Mei juga jadi hari resmi untuk semua orang yang pernah:
Menghafal dialog Harry Potter,
Koleksi Gundam atau Hot Wheels,
Ngoding sambil denger lo-fi,
Atau nangis karena karakter anime favorit mati.
Hari ini adalah Geek Pride Day, pertama kali dirayakan di Spanyol tahun 2006, lalu menyebar ke seluruh dunia. Geek zaman sekarang bukan cuma kutu buku di pojokan perpustakaan, tapi sudah menjelma jadi kultur mainstream. Buktinya? Film Marvel bisa jadi box office miliaran dolar, dan anak-anak zaman now lebih hafal Iron Man daripada tokoh sejarah nasional.
Kalau di Indonesia, Apa Relevansinya?
Jangan salah. Budaya geek dan “towelism” ini justru nyambung banget dengan kehidupan masyarakat Indonesia:
Kreativitas Lokal:
Lihat komunitas cosplay di Surabaya, Bandung, atau Yogyakarta. Mereka bisa sulap kardus bekas jadi armor Gundam.
Atau komunitas penulis fiksi sains seperti Fiksilogia dan forum Kaskus jaman dulu, yang nulis cerita soal alien Jawa dan mesin waktu berbasis bakso kuah.
Seni Menertawakan Hidup:
Orang Indonesia dikenal dengan humor dan kemampuan berdamai lewat tawa. Nah, Douglas Adams juga mengajarkan hal yang sama: bahkan kalau Bumi meledak, ya kita ketawa dulu sebelum panik.
Solidaritas dan Komunitas:
Baik Towel Day maupun Geek Pride Day tumbuh dari komunitas. Di Indonesia, ini tercermin dalam grup Facebook, Discord, bahkan tongkrongan warnet yang jadi tempat berbagi mimpi dan meme.
Akhir Kata: Jangan Lupa Handukmu
Tertawalah. Berimajinasilah. Banggalah jadi geek.
Karena seperti kata Douglas Adams:
“Don’t Panic.”
Dan kalau kamu lupa bawa apa-apa hari ini, asal bawa handuk, kamu aman.