Surabaya, headlinejatim.com — Pemerintah Kota Surabaya terus menunjukkan keseriusannya dalam menjaga keamanan dan kenyamanan warganya. Bersama Polrestabes Surabaya, upaya memberantas kejahatan jalanan mulai menunjukkan hasil signifikan. Dalam beberapa bulan terakhir, lebih dari 100 kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) berhasil diungkap. Tak hanya itu, praktik premanisme yang meresahkan warga juga menjadi sasaran tindakan tegas.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan apresiasi atas kerja keras jajaran kepolisian. Ia menyebut pengungkapan ratusan kasus curanmor tersebut sebagai bukti nyata kesigapan aparat dalam menindak kejahatan yang meresahkan masyarakat.
“Lebih dari 100 pelaku curanmor berhasil diamankan, termasuk para penadah. Ini bukan angka kecil. Jaringan-jaringan kejahatan juga mulai diurai, sebagian besar hasil curian bahkan dikirim ke luar kota,” ungkap Wali Kota Eri, Jumat (23/5/2025).
Dalam upaya pencegahan, Eri Cahyadi menekankan pentingnya sinergi antara Pemkot, aparat, dan warga. Ia telah menginstruksikan seluruh camat untuk memperkuat pengawasan di tingkat lingkungan.
“Kami dorong kampung-kampung segera punya portal dan sistem keamanan berbasis CCTV. Ini langkah preventif yang kami lakukan bersama warga untuk menciptakan rasa aman,” ujarnya.
Tak hanya curanmor, praktik premanisme yang mengganggu ketertiban dan investasi di Surabaya juga menjadi perhatian khusus. Wali Kota Eri menegaskan bahwa Pemkot dan kepolisian tidak akan mentolerir aksi-aksi tersebut.
“Premanisme yang mengganggu iklim investasi akan langsung ditindak. Surabaya tidak memberi ruang bagi tindakan kriminal. Keamanan ini tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Langkah-langkah pengamanan yang terintegrasi antara aparat dan warga dinilai menjadi kunci menjaga stabilitas kota. Pemkot pun terus mendorong pendekatan kolaboratif agar keamanan bukan hanya menjadi tugas aparat, tetapi juga kesadaran kolektif masyarakat.
“Surabaya harus aman, nyaman, dan ramah untuk semua. Kita jaga bersama-sama,” pungkas Eri.