Pamekasan, headlinejatim.com – Dalam upaya mewujudkan kedaulatan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, PLN UP3 Madura bersama Dewan Energi Madura menggelar diskusi strategis bertajuk Diskusi Kedaulatan Energi pada Selasa, 20 Mei 2025, bertempat di Kantor Wakil Wali Kota Pamekasan.
Kegiatan yang berlangsung penuh antusias ini mempertemukan dua pemangku kepentingan utama dalam sektor energi Madura: Fahmi Fahresi, Manager PLN UP3 Madura, dan Abdul Syakur, Ketua Dewan Energi Madura. Keduanya hadir sebagai pembicara kunci untuk menggali lebih dalam arah kebijakan energi masa depan, khususnya dalam menghadapi tantangan global menuju net zero emission.
Diskusi ini menjadi momentum penting dalam menyoroti urgensi transisi energi bersih melalui pemanfaatan teknologi pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT). Fokus utama perbincangan adalah bagaimana mengoptimalkan potensi lokal, mulai dari energi surya, biomassa, hingga angin, untuk mendukung pencapaian target dekarbonisasi nasional serta mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil di kawasan kepulauan Madura.
“PLN UP3 Madura berkomitmen mendorong akselerasi transformasi energi melalui sinergi yang kuat antara teknologi, sumber daya lokal, dan dukungan lintas sektor,” tegas Fahmi Fahresi, dalam pemaparannya.
Sementara itu, Ketua Dewan Energi Madura, Abdul Syakur, menekankan pentingnya percepatan literasi energi dan kolaborasi aktif dari pemerintah daerah, swasta, hingga masyarakat.
“Kedaulatan energi bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal keberdayaan dan konektivitas antarwilayah. Kita harus bersiap untuk dunia yang lebih cepat, dengan membangun sistem komunikasi dan kolaborasi yang adaptif,” ujarnya.
Diskusi berlangsung dinamis, membahas peluang pengembangan teknologi rendah emisi serta strategi jangka panjang untuk menciptakan sistem ketenagalistrikan yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.
Dengan dialog ini, PLN UP3 Madura dan Dewan Energi Madura berharap dapat membuka jalan bagi inovasi energi yang tidak hanya berdampak pada sektor ketenagalistrikan, tetapi juga mendukung pembangunan ekonomi hijau di Madura.