Khofifah Terapkan Talent DNA untuk ASN dan Guru BK, “Strategi Jatim Cegah Salah Jurusan dan Tingkatkan Produktivitas”

JAKARTA, headlinejatim.com– Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengambil langkah progresif dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia di lingkup pemerintah dan pendidikan. Melalui kerja sama dengan ESQ Corp, Pemprov Jatim mulai menerapkan Talent DNA berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk aparatur sipil negara (ASN), kepala sekolah, dan guru bimbingan konseling (BK).

“Harapan kami, dengan metode ini produktivitas bisa meningkat signifikan—bahkan hingga 788 kali lipat jika seseorang bekerja sesuai talentanya,” tegas Khofifah saat bertemu pendiri ESQ, Ary Ginanjar Agustian, di Menara 165 Jakarta, Sabtu (17/5).

Read More

Program ini bertujuan mengidentifikasi bakat dan kekuatan individu agar penempatan tugas lebih tepat sasaran. Tak hanya menyasar ASN, pelatihan berbasis Talent Management Drive, Network, Action (DNA) juga mulai diberikan kepada kepala sekolah dan guru BK SMA, SMK, dan SLB di seluruh Jawa Timur.

Langkah ini dinilai strategis bukan hanya untuk mendongkrak kinerja birokrasi, tetapi juga sebagai ikhtiar mencegah salah jurusan di kalangan pelajar.

“Ketika kita temukan potensi anak sejak dini, maka proses belajar, bekerja, hingga berkarir bisa berjalan sesuai kekuatan mereka. Ini bukan sekadar program, tapi investasi SDM masa depan,” tegas Khofifah.

Data dari Integrity Development Flexibility (IDF) menyebut 87 persen mahasiswa di Indonesia mengaku salah jurusan. Penyebab utamanya: ikut-ikutan teman, tekanan orang tua, atau minimnya pemahaman akan potensi diri.

Karena itu, guru BK diposisikan sebagai pemandu utama dalam proses peminatan siswa. Mulai 20 Mei 2025, pelatihan Talent DNA untuk guru BK akan digelar bertahap hingga menjangkau seluruh sekolah negeri di Jatim, lalu dilanjutkan ke sekolah swasta.

“Dengan ini, kita ingin memastikan pemilihan jurusan siswa benar-benar selaras dengan minat dan talentanya. Jika ini berjalan optimal, Jawa Timur bisa menjadi provinsi pertama dengan data talenta pelajar paling lengkap yang bisa dijadikan rujukan nasional,” tambah Khofifah.

Founder ESQ Corp, Ary Ginanjar, menyebut langkah Khofifah sebagai inovasi besar dalam mewujudkan “the right person in the right place”. Menurutnya, pendekatan berbasis AI dalam manajemen talenta adalah solusi konkret untuk menciptakan SDM unggul sejak dari bangku sekolah.

“Ini bukan hanya terobosan untuk dunia pendidikan, tapi juga strategi besar mencetak SDM unggul demi kemajuan Jawa Timur dan Indonesia ke depan,” puji Ary.

Dengan program ini, Jawa Timur tidak sekadar membenahi birokrasi dan pendidikan, tapi juga sedang membangun fondasi baru untuk bonus demografi yang berkualitas.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *