Surabaya, headlinejatim.com – Gelombang pertama keberangkatan jemaah haji dari Embarkasi Surabaya resmi ditutup dengan kedatangan Kloter 50 pada Kamis (15/5/2025). Kloter ini dijadwalkan terbang ke Madinah pada Jumat (16/5) pukul 17.00 WIB dengan nomor penerbangan SV 5711, menandai transisi ke Gelombang II yang langsung menuju Jeddah sebelum ke Makkah Al Mukarromah.
Pelaksana Harian Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Sugiyo, menyampaikan bahwa hingga hari ini total 47 kloter atau sekitar 17.836 jemaah dan petugas telah diterbangkan ke Tanah Suci. Tiga kloter terakhir gelombang pertama—kloter 48, 49, dan 50—masuk ke asrama pada hari yang sama, menutup fase pemberangkatan awal.
Namun di tengah keberangkatan yang relatif lancar, Sugiyo menyoroti satu hal krusial: kondisi kesehatan para jemaah, terutama lansia. Ia mengingatkan bahwa perjalanan ibadah haji adalah proses fisik dan mental yang panjang dan menuntut. “Kami imbau kepada para jemaah, khususnya lansia, untuk menjaga kesehatan supaya perjalanan ibadah hajinya lancar dan jangan sampai gagal berangkat,” ujarnya.
Sugiyo juga menyinggung tantangan baru tahun ini: penerapan sistem syarikah. Sistem ini, yang untuk pertama kalinya digunakan dalam operasional haji Indonesia, membagi jemaah berdasarkan mitra layanan resmi dari Pemerintah Arab Saudi. Kloter 50, misalnya, menggunakan layanan syarikah RHL.
“Baru tahun ini kita menerapkan sistem syarikah, kami harap para jemaah untuk bersabar dalam menghadapi dinamika yang terjadi. Intinya harus sabar. Insya Allah dengan kesabaran itu, para jemaah dapat meraih segala kebaikan, khususnya haji yang mabrur,” tuturnya.
Syarikah adalah mitra swasta yang bertanggung jawab atas seluruh kebutuhan logistik dan mobilitas jemaah selama di Tanah Suci, termasuk di fase paling padat seperti Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Tahun ini, Indonesia bekerja sama dengan delapan syarikah demi meningkatkan kualitas pelayanan.
Namun kabar duka turut menyelimuti fase akhir gelombang pertama. Sugiyo mengabarkan bahwa satu jemaah haji asal Kabupaten Kediri dari Kloter 5, Inten Retno Wati, wafat di Makkah pada Rabu (14/5) pukul 13.50 waktu Arab Saudi. “Insya Allah almarhumah husnul khotimah karena wafat di tempat terbaik umat Muslim yakni Kota Makkah ketika sedang proses menunaikan ibadah haji,” ungkapnya.
Dengan wafatnya almarhumah, total jemaah yang berpulang dari Embarkasi Surabaya kini berjumlah empat orang. “Dua jemaah wafat di asrama haji, satu di pesawat menuju Madinah, dan satu di Makkah,” pungkas Sugiyo.
Gelombang II akan segera dimulai dengan kloter 51 hingga 97, dan pihak PPIH kembali menegaskan pentingnya menjaga stamina dan kesiapan mental jemaah di tengah dinamika sistem dan kondisi cuaca ekstrem di Arab Saudi.