Surabaya, headlinejatim.com — Dalam semangat memperingati Hari Kartini tahun 2025, PLN UP3 Surabaya Selatan menggelar kegiatan Pelatihan Tanggap Darurat Kebakaran khusus untuk para Srikandi PLN, yaitu pegawai perempuan yang selama ini turut andil dalam mendukung kinerja dan pelayanan kelistrikan. Kegiatan ini digelar di kantor PLN UP3 Surabaya Selatan dengan diikuti puluhan peserta yang antusias.
Pelatihan ini merupakan salah satu bentuk komitmen PLN dalam meningkatkan kapasitas dan kesadaran akan keselamatan kerja bagi seluruh pegawai, termasuk para pegawai perempuan. Tak hanya sebagai simbol peringatan Hari Kartini, kegiatan ini juga ditujukan untuk membekali para Srikandi dengan pengetahuan dan keterampilan yang dapat diaplikasikan dalam situasi darurat, baik di lingkungan kerja maupun rumah tangga.
Bekerja sama dengan PT Hartindo Chemicatama Industri, pelatihan dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama berisi pemaparan teori mengenai tingkatan kebakaran dan jenis-jenis alat pemadam api ringan (APAR) yang tepat untuk setiap jenis kebakaran. Materi ini disampaikan langsung oleh Manager PT Hartindo Chemicatama Industri, Yun Dwianto.
“Kami ingin peserta memahami secara menyeluruh bahwa kebakaran memiliki karakteristik berbeda-beda. Penanganan kebakaran karena listrik tentu tidak bisa dilakukan dengan air. Pemilihan alat pemadam yang tepat adalah kunci untuk mencegah risiko yang lebih besar,” jelas Yun.
Sesi kedua adalah praktik pemadaman api secara langsung yang dilakukan di halaman parkir kantor. Para Srikandi PLN diajak mencoba memadamkan api menggunakan berbagai jenis APAR, termasuk CO₂ dan dry chemical powder. Kegiatan ini tidak hanya melatih ketangkasan, tetapi juga membangun keberanian dan kesiapan dalam menghadapi kondisi darurat.
Manager PLN UP3 Surabaya Selatan, Mochamad Abdul Basyid Nurul Fauzi, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari budaya keselamatan yang terus diperkuat di PLN, dan menjadi bagian dari pemberdayaan pegawai perempuan dalam berbagai aspek.
“Kami ingin setiap pegawai PLN, tanpa terkecuali, memiliki kesiapan dalam menghadapi potensi bahaya kebakaran. Terlebih bagi para Srikandi yang juga berperan penting di rumah dan di masyarakat. Pelatihan ini adalah bentuk nyata kepedulian kami terhadap keselamatan dan pemberdayaan perempuan,” ungkap Basyid.
Kegiatan ini juga menjadi pengalaman berharga bagi para peserta. Frans Sinta, salah satu Srikandi PLN yang turut mengikuti praktik di lapangan, menyampaikan antusiasmenya.
“Awalnya saya takut melihat api, apalagi harus memadamkan sendiri. Tapi setelah ikut pelatihan ini, saya jadi tahu caranya dan merasa lebih percaya diri. Ini pengalaman yang luar biasa dan sangat bermanfaat,” ujarnya dengan semangat.
Melalui kegiatan ini, PLN UP3 Surabaya Selatan tidak hanya memperingati Hari Kartini secara simbolik, tetapi juga menghadirkan makna yang lebih dalam—yakni pemberdayaan perempuan secara nyata melalui peningkatan kompetensi dan kesiapsiagaan menghadapi risiko. Semangat Kartini pun terus hidup dalam langkah-langkah konkret yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, inklusif, dan tangguh.