Tenaya adalah Kita: Wajah Cerita Asia Tenggara di Panggung Dunia

Jakarta, headlinejatim.com — Di tengah hingar-bingar dunia yang bergerak cepat, Tenaya hadir sebagai pengingat sederhana: bahwa kekuatan sebuah bangsa, sebuah kawasan, terletak pada manusia-manusianya. Pada tawa, kerja keras, dan warisan budaya yang hidup dalam keseharian.

“Tenaya adalah kita semua. Dia adalah senyuman petani di desa, tawa pelajar di kota, tarian tradisional yang diwariskan turun-temurun,” kata Aziez Nugroho, desainer muda asal Indonesia yang menciptakan karakter ini, dalam sebuah wawancara penuh kehangatan.

Read More

 

Lebih dari sekadar maskot resmi ASEAN Pavilion di World Expo 2025 Osaka, Tenaya adalah refleksi jiwa Asia Tenggara.

Merangkum Kehidupan dalam Sebuah Sosok

Dalam sosok Tenaya yang bersahaja namun penuh warna, Aziez memasukkan seluruh potongan cerita kecil dari tanah kelahirannya. Dari sawah yang menghijau di desa, kelas-kelas belajar sederhana di kota, hingga semangat penari-penari muda yang mempertahankan tradisi leluhur, semua hidup dalam karakter ini.

“Ketika dunia melihat Tenaya, aku ingin mereka melihat kita: keberagaman kita, kehangatan kita, semangat kita untuk terus bergerak maju tanpa melupakan akar,” ujar Aziez.

Warna-warni kostum Tenaya tidak dipilih sembarangan: ada semangat solidaritas di merahnya, kedamaian di birunya, dan kebijaksanaan dalam garis-garis emas yang menghiasi bajunya, semua mewakili nilai-nilai yang mengikat ASEAN.

Dari Kampung ke Panggung Dunia
Bagi Aziez, perjalanan menciptakan Tenaya adalah cermin perjalanan hidupnya sendiri. Anak desa yang menghabiskan masa kecilnya menggambar dengan alat seadanya, kini membawa cerita rakyatnya ke hadapan dunia.

“Aku tumbuh dengan cerita-cerita kecil. Tentang petani yang tidak pernah menyerah. Tentang anak-anak yang bermimpi besar dari ruang kelas kecil. Tentang tradisi yang bertahan di tengah zaman yang berubah. Itulah yang aku tuangkan dalam Tenaya,” ujarnya.

Dan dunia mendengarkan. Tenaya kini menjadi wajah resmi ASEAN di salah satu perhelatan internasional terbesar tahun ini.

Lebih dari Sekadar Maskot

Tenaya bukan hanya lambang ASEAN Pavilion. Ia adalah ajakan untuk kembali menghargai jati diri. Di tengah globalisasi yang kian menekan batas, Tenaya mengingatkan bahwa keberagaman bukanlah hambatan, melainkan kekuatan.

Melalui senyum ramah dan semangat bersahabat, Tenaya mengajak dunia mengenal Asia Tenggara. Bukan hanya dari statistik atau geopolitik, tetapi dari cerita-cerita kecil yang membentuk jiwa kawasan ini.

Pesan untuk Generasi Baru ASEAN
Melalui karyanya, Aziez ingin mengirim pesan kepada generasi muda ASEAN:

“Tidak perlu menjadi besar untuk berdampak. Cukup menjadi diri sendiri, percaya pada warisanmu, dan bawa itu dengan bangga ke mana pun kau melangkah.”

Karena pada akhirnya, seperti yang diungkapkan Aziez, Tenaya adalah kita. Dan dunia akan mengenal Asia Tenggara lewat wajah-wajah penuh harapan seperti dirinya.

Tentang Tenaya:

1. Desainer: Aziez Nugroho (Indonesia)

2. Tema: Persatuan dalam Keberagaman (Unity in Diversity)

3. Debut: ASEAN Pavilion, World Expo 2025, Osaka

4. Filosofi: Mewakili kekayaan budaya, semangat, dan harapan negara-negara Asia Tenggara.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *