Jakarta, headlinejatim.com — Di tengah urgensi global terhadap transisi energi dan penurunan emisi karbon, PLN Nusantara Power (PLN NP) mengukuhkan langkah agresifnya di bisnis karbon. Melalui Seminar Bisnis Karbon yang digelar di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, anak usaha PLN itu mempertegas komitmen mendorong ekonomi hijau sekaligus memperluas dominasi di bursa karbon nasional maupun internasional.
Lebih dari 40 perusahaan dan pemangku kepentingan energi hadir dalam forum ini. Seminar tersebut menjadi panggung penting untuk mengupas strategi akselerasi perdagangan karbon, sekaligus mempertemukan sektor industri, pemerintah, dan investor untuk merumuskan kolaborasi nyata.
“Bisnis karbon bukan lagi opsi tambahan, tetapi keharusan strategis,” tegas Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN NP, Komang Parmita. “Forum ini kami gagas untuk membangun sinergi lintas sektor dalam mempercepat transformasi menuju ekonomi hijau yang berdaya saing.”
PLN NP tak sekadar berdiskusi. Rekam jejak nyata mereka di pasar karbon cukup mengesankan:
1. PLTGU Muara Karang Blok 3: Pembangkit pertama di lingkungan PLN Group yang terdaftar di Bursa Karbon Nasional, dengan kontribusi pengurangan emisi sebesar 900.000 ton CO₂ menjadikan PLN NP sebagai trader terbesar di IDX Carbon.
2. Ekspansi Global: Pada Januari 2025, PLN NP melalui PLTGU Muara Tawar sukses menjual 30.000 ton kredit karbon ke pasar internasional, sekaligus mengalihkan 750.000 ton kredit dari pembangkit lain ke skema global.
3. PLTMG Sumbagut 2 Peaker: Terdaftar resmi di pasar karbon nasional dengan potensi reduksi emisi 277.000 ton CO₂.
Executive Vice President Pengembangan Bisnis Korporat dan Investasi PT PLN (Persero), Abdan Hanif, menambahkan bahwa perdagangan karbon menjadi salah satu tonggak penting dalam strategi mitigasi perubahan iklim PLN.
“PLN bergerak cepat untuk menjadi pemain kunci di pasar karbon yang kredibel, transparan, dan terintegrasi,” ujarnya. “Ini kontribusi nyata kami untuk masa depan bumi dan generasi mendatang.”
Acara ini juga mempererat kolaborasi PLN NP dengan pelaku pengembang karbon berbasis teknologi seperti Fairatmos, startup karbon biru dan restorasi gambut dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara.
PLN Nusantara Power menegaskan akan terus memperluas portofolio proyek energi bersih yang dapat diperdagangkan di pasar karbon, sejalan dengan visi besarnya untuk mempercepat pencapaian Net Zero Emission di Indonesia.