MALANG, headlinejatim.com — Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus menunjukkan komitmennya membangun SDM unggul. Dalam enam tahun terakhir, 6.846 beasiswa digelontorkan untuk mahasiswa S1 hingga S3, melahirkan lulusan berdaya saing global, termasuk puluhan doktor muda.
Hal ini ditegaskan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri Sidang Terbuka Promosi Doktor Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam Malang (Unisma), Senin (28/4). Salah satunya, Ali Wafa, penerima beasiswa penuh program S3, mempertahankan disertasi bertema “Survival Pesantren di Tengah Masyarakat Plural.”
“Ali Wafa adalah bukti konkret investasi pendidikan Jatim. Ia membawa konsep baru pendidikan Islam multikultural yang sangat relevan dengan tantangan global,” tegas Khofifah.
Sejak 2019, Pemprov Jatim menyalurkan beasiswa kepada 5.653 mahasiswa, dan pada 2025 ini menambah 1.190 penerima baru, termasuk 40 doktoral. Khusus S3, 130 mahasiswa telah menerima beasiswa LPPD Jatim sejak 2022.
Khofifah menekankan, pendidikan multikultural bukan sekadar teori, melainkan fondasi membangun equilibrium dynamic di tengah kontraksi ekonomi, sosial, politik, dan budaya dunia. Ia berharap, disertasi-disertasi seperti karya Ali Wafa dipublikasikan di jurnal internasional untuk memperkenalkan kekuatan keberagaman Indonesia ke dunia.
“Multikulturalisme adalah jawaban atas benturan peradaban global. Indonesia harus tampil sebagai model dunia,” tandasnya.
Sementara itu, Ali Wafa mengungkapkan rasa syukurnya atas beasiswa penuh yang mengantarkannya menyelesaikan program doktoral. Ia berharap, semakin banyak santri dan guru pesantren yang mendapat akses pendidikan tinggi serupa.
Sidang terbuka ini dihadiri guru besar, akademisi, tokoh masyarakat, dan mahasiswa, mempertegas peran Pemprov Jatim sebagai motor penggerak pendidikan multikultural dan keberadaban dunia.