Investasi Triliunan Mengalir Deras ke Sumenep: Transformasi Senyap yang Mencengangkan

Herman Haryanto, Kabid Penanaman Modal DPMPTSP Kabupaten Sumenep

Sumenep, headlinejatim.com – Kabupaten Sumenep tak lagi sekadar dikenal dengan keindahan alam, kekayaan budaya, dan aroma karapan sapi. Daerah yang terletak di ujung timur Pulau Madura ini tengah bermetamorfosis menjadi poros baru investasi Jawa Timur. Sepanjang tahun 2024, nilai investasi di Sumenep mencatatkan rekor impresif: Rp2,7 triliun. Angka ini tak hanya melampaui target awal sebesar Rp2,5 triliun, tapi juga menjadi penanda bahwa Sumenep kini telah beranjak dari sekadar destinasi wisata menjadi ladang subur bagi pertumbuhan ekonomi berbasis investasi.

Capaian tersebut bukan buah kebetulan. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumenep menjalankan strategi yang tidak biasa, yakni memadukan pendekatan kreatif dengan data yang kuat dan sistematis.

Read More

“Kami selalu memperbaharui Peta Potensi dan Peluang Investasi, dan menyajikannya dalam bentuk buku. Ini jadi senjata utama kami untuk menarik minat investor,” ujar Herman Haryanto, Kabid Penanaman Modal DPMPTSP Sumenep, Rabu (09/04/2025).

Selain itu, DPMPTSP juga meluncurkan Sumenep Investment Project Ready to Offer (SIPRO), sebuah platform investasi yang dikemas seperti katalog digital.

Isinya lengkap: lahan potensial, rencana bisnis, hingga simulasi keuangan. Investor tinggal pilih dan eksekusi.

“Kami ingin mereka tidak repot soal perizinan dan perencanaan. Begitu tertarik, tinggal jalan,” sambung Herman.

Langkah visioner lain adalah Sumenep Investment Summit (SIS) yang digelar rutin tiap tahun. Ajang ini jadi panggung promosi kelas wahid, di mana investor lokal hingga internasional diajak menyaksikan potensi Sumenep dari dekat.

SIS 2024 membuahkan hasil konkret. Salah satu brand kuliner nasional, Mie Gacoan, kini tengah bersiap membuka cabangnya di Sumenep, sebagai buah dari komunikasi dalam event tersebut.

Dari sisi promosi, DPMPTSP juga tampil agresif. Tak hanya mengandalkan kegiatan internal, mereka turut hadir di berbagai pameran berskala nasional, bahkan internasional, untuk memperkenalkan wajah baru Sumenep sebagai tujuan investasi yang menjanjikan.

SEJARAH YANG BEREVOLUSI

Jika menilik ke belakang, Sumenep dikenal sebagai kerajaan maritim kuat sejak abad ke-13. Pelabuhan Kalianget pernah menjadi salah satu titik perdagangan penting masa kolonial. Potensi ini sempat tertidur panjang, namun kini mulai dibangkitkan kembali lewat pendekatan modern yang berpijak pada warisan sejarah: keterbukaan terhadap perdagangan dan investasi.

Dengan transformasi besar ini, tak berlebihan jika Sumenep kini digadang-gadang sebagai emerging investment hub di kawasan timur Jawa. Tak hanya mengandalkan keindahan Pulau Gili Labak atau eksotisme Keraton Sumenep, tetapi juga menjual kesiapan infrastruktur, kemudahan perizinan, dan keberanian dalam inovasi.

“Kami optimis target investasi 2025 sebesar Rp2,8 triliun bisa tercapai, bahkan terlampaui,” pungkas Herman, penuh percaya diri.

Sumenep sedang tidak main-main. Dari ujung Madura, mereka menyalakan sinyal kuat: daerah kecil bukan berarti kecil daya saingnya. Dengan data, strategi, dan kolaborasi, Sumenep siap menjadi nama besar dalam peta investasi nasional.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *