Selamat Hari Arsitektur Indonesia: 9 Arsitek Tanah Air yang Mendunia

headlinejatim.com – Dunia arsitektur Indonesia semakin bersinar di kancah internasional. Sejumlah arsitek Tanah Air telah membawa karya-karya inovatif yang tidak hanya mengusung estetika, tetapi juga filosofi, budaya, dan keberlanjutan.

Berikut sembilan arsitek Indonesia yang sukses mengharumkan nama bangsa di tingkat dunia:

Read More

1. Ridwan Kamil: Arsitek dengan Karya Ikonik

Sebelum dikenal sebagai Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil adalah arsitek ternama yang mendirikan firma Urbane. Karyanya tersebar di berbagai negara, dengan desain yang mengusung filosofi mendalam. Beberapa karya ikoniknya, meliputi :

  • Masjid Al-Irsyad – Masuk dalam Top 5 Best Building of the Year 2010 versi ArchDaily.
  • Museum Tsunami Aceh – Simbol kebangkitan rakyat pasca-bencana 2004.
  • Marina Bay Waterfront, Singapura – Proyek desain urban berskala internasional.
  • Masjid Al Jabbar, Bandung – Masjid terapung yang menjadi ikon baru Jawa Barat.

Ridwan Kamil telah meraih sekitar 20 penghargaan arsitektur dan tata kota, menjadikannya salah satu arsitek paling berpengaruh di Indonesia.

2. Andra Matin: Konsisten dengan Sentuhan Lokal

Arsitek asal Bandung ini dikenal dengan desain clean, modern, dan berbasis geometri, serta pemanfaatan material lokal. Andra Matin mendirikan biro andramatin pada 1998 dan telah meraih berbagai penghargaan bergengsi, termasuk Aga Khan Award for Architecture 2022. Karya-karyanya yang menonjol, yakni :

  • Blimbingsari Airport, Banyuwangi – Bandara eco-green dengan desain berbasis rumah adat Osing.
  • Potato Head Beach Club, Bali – Fasad unik dari 6.600 jendela krepyak antik.
  • Masjid Apung Ancol, Jakarta – Menggabungkan unsur arsitektur Islam dengan desain modern.

3. Andi Subagio: Arsitek dengan Sentuhan Budaya dan Alam

Lahir di Surabaya, Andi Subagio menekuni arsitektur dengan pendekatan budaya dan keberlanjutan. Melalui SASO Architecture Studio, ia merancang berbagai bangunan yang berakar pada lokalitas. Hasil karya Andi Subagio meliputi :

  • Jenang Bali di Denpasar,
  • Microclimate House di Semarang, dan
  • Mansion House di Kudus.

Ia juga memenangkan Lafarge Holcim Award Asia Pacific 2017.

4. SHAU: Arsitektur Inovatif untuk Pendidikan

SHAU (Suryawinata Heinzelmann Architecture and Urbanism) dikenal dengan proyek arsitektur sosial yang inovatif. Mereka merancang Microlibrary Warak Kayu yang memenangkan Architizer A+ Awards 2020 serta Microlibrary Bima, perpustakaan unik berbahan ember plastik daur ulang. SHAU membuktikan bahwa arsitektur dapat berkontribusi pada pendidikan dan keberlanjutan lingkungan.

5. Andy Rahman: Kos Ramah Lingkungan dengan Biophilic Boarding House.

Biophilic Boarding House, karya Andy Rahman Architect di Surabaya, menerapkan konsep biophilic dan bioclimatic, dengan desain berlubang untuk sirkulasi udara optimal. Bangunan ini ramah lingkungan dengan penggunaan bahan lokal dan daur ulang.
Adapun prestasi Andy Rahman, yaknk :

  • Finalis World Architecture Festival 2016, Berlin
  • Nominasi Building of The Year 2017

6. Budi Pradono: Sang Visioner dengan Dancing Mountain House

Budi Pradono dikenal dengan desain borderless home yang inovatif. Karyanya Dancing Mountain House meraih penghargaan Arcasia Architecture Awards 2016 sebagai proyek residensial terbaik se-Asia.
Adapun Karya-karya lainnya yang mendunia, seperti :

  • Casablanca Residence – Nominasi ArchDaily Building of The Year 2018.
  • Issi Villa Seminyak dan Nawa Sanga Building – Memadukan arsitektur modern dan hijau.

7. Nabila Larasati Pranoto: Arsitek Muda dengan Visi Lingkungan.

Nabila Larasati Pranoto mengusung desain ramah lingkungan dalam karyanya A Living Organism, yang terinspirasi dari isu global warming. Karya ini memenangkan Coup de Coeur Award dalam kategori Architecture and Sea Level Rise oleh Jacques Rougerie Foundation, Prancis. Dengan visinya, Nabila berkontribusi dalam solusi arsitektur berkelanjutan untuk menghadapi perubahan iklim.

8. Andry Widyowijatnoko: Arsitek Bambu yang Mendunia

Andry Widyowijatnoko membawa arsitektur bambu ke panggung dunia melalui OBI Great Hall, bangunan megah di Purwakarta yang masuk nominasi Arcasia Award 2016. Karyanya menunjukkan bahwa bambu bisa menjadi material inovatif dalam arsitektur modern.

9. D-Associates: Keindahan Arsitektur dalam Dra House

D-Associates meraih penghargaan Arcasia Architecture Awards (AAA) dengan karyanya Dra House di Bali. Rumah ini memadukan estetika, modernitas, dan alam, dengan penggunaan material batu dan kayu yang menciptakan suasana hunian nyaman dan berkelas.

Peran Arsitektur dalam Menghadapi Perubahan Iklim

Arsitektur bukan sekadar estetika, tetapi juga solusi bagi isu lingkungan. Adaptasi dan mitigasi dalam desain bangunan dapat membantu menghadapi dampak perubahan iklim.

Adaptasi :

  • Merancang bangunan ramah lingkungan dan hemat energi
  • Mengoptimalkan pencahayaan alami
  • Menangani sistem drainase untuk mengantisipasi perubahan cuaca ekstrem

Mitigasi:

  • Mengelola sampah dan limbah bangunan
  • Beralih ke transportasi umum untuk mengurangi polusi
  • Menanam pohon dan menciptakan ruang hijau

Melalui strategi ini, arsitektur dapat memberikan dampak positif yang lebih luas bagi lingkungan dan masa depan bumi.

Dengan inovasi dan keberlanjutan, arsitek Indonesia terus membuktikan diri di panggung dunia.

Selamat Hari Arsitektur Indonesia!

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *