headlinejatim.com – Kongres Muslimat NU ke-XVIII mencatat sejarah baru dengan memilih dua wanita hebat yang tumbuh sebagai aktivis Nahdlatul Ulama untuk memimpin organisasi ini. Dalam rapat pleno yang berlangsung hingga dini hari pukul 01.40 WIB, Jumat (14/02/2024), diputuskan bahwa Khofifah Indar Parawansa terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU, sementara Arifah Choiri Fauzi ditetapkan sebagai Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU) periode 2025-2030.
Keputusan ini merupakan hasil musyawarah tim sembilan yang mewakili berbagai zona di Indonesia. Ketua PW Muslimat NU Jawa Barat, Hj. Ella Giri Komala, yang turut serta dalam tim tersebut, menyampaikan bahwa pemilihan Khofifah sebagai Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU dilakukan dengan berbagai pertimbangan matang. Ketua Sidang Pleno, Nyai Hj. Masruroh Wahid, kemudian menetapkan keputusan tersebut dengan ketukan palu yang menandai kesepakatan bulat.
Setelah terpilih, Khofifah memberikan tiga nama kandidat untuk posisi Ketua PP Muslimat NU, yakni Arifatul Choiri Fauzi, Siti Aniroh, dan Ulfah Masfufah. Hasil musyawarah pleno akhirnya menetapkan Arifah Choiri Fauzi, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, sebagai pemimpin baru Muslimat NU mendampingi Khofifah.
Tim sembilan yang melakukan musyawarah terdiri dari perwakilan zona Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, serta Indonesia Timur. Selain itu, anggota tim juga berasal dari PW Muslimat NU yang memiliki jumlah Pimpinan Cabang terbanyak, termasuk dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Riau, Sumatra Utara, Kalimantan Timur, Maluku Utara, dan Sulawesi Selatan.
Dengan kepemimpinan baru ini, Muslimat NU siap melangkah ke depan dengan program-program yang lebih inovatif dan berdampak luas bagi umat.