headlinejatim.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur bersama 38 kabupaten/kota menggelar pengukuran Indeks Kapasitas Daerah untuk mengetahui capaian Indeks Kapasitas/Ketahanan Daerah (IKD) Jatim di sektor kebencanaan. Kegiatan ini di gelar selama dua hari, Rabu hingga Kamis (16-17) di Hotel Santika Gubeng, Surabaya.
Kegiatan kali ini turut dihadiri perwakilan dari BPBD dan Bappeda kabupaten/kota yang ada di Jawa Timur. Dalam kegiatan ini, dibuka secara langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Rabu (16/10).
Dalam kegiatan ini turut mendampingi Plt Kabid PK Dadang Iqwandy dan Plt Kabid RR Dhani Aribowo. Hadir pula beberapa Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten/Kota dan pemateri dari fasilitator IKD, baik tingkat lokal maupun Nasional.
Gatot Soebroto, sebagai Kepala Pelaksana BPBD Jatim menyampaikan, supaya semua kabupaten/kota untuk terus meningkatkan koordinasi dengan provinsi dalam rangka peningkatan kesiapsiagaan dan ketangguhan daerah, serta percepatan penanganan bencana.
“Kabupaten/Kota supaya terus berkoordinasi terkait peningkatan kesiapsiagaan dan ketangguhan bencana di daerah, untuk itu, terus berkoordinasi dengan Provinsi,”terang Gatot Soebroto.
Gatot menambahkan, di setiap tahunnya IKD Jatim bisa terus meningkat, mengingat upaya pengurangan risiko bencana selama ini telah masuk dalam Indeks Kinerja Utama (IKU) Pemprov Jatim. “Upaya pengurangan resiko bencana sekarang masuk dalam Indeks Kinerja Utama, maka Indeks Kapasitas Daerah bisa semakin meningkat,” terang Gatot Soebroto.
Sementara itu, Plt Kabid PK Dadang Iqwandy mengatakan dengan diubah nya Indeks Resiko Bencana menjadi Indeks Kinerja Utama, maka Pemerintah Jawa Timur melakukan perhitungan indeks resiko bencana dengan cara mengukur kapasitas daerah dalam penanggulangan bencana.
Perhitungan Indeks Kapasitas Daerah (IKD) ini melibatkan 38 Kabupaten/Kota dimana masing masing kota akan menjawab 284 pilihan soal terkait IKD, dimana 284 pertanyaan nantinya akan di kerucutkan menjadi 71 indikator hingga di pangkas lagi menjadi 7 Prioritas penanggulangan bencana.
“Masing 38 Kabupaten/Kota akan menjawab 284 soal terkait IKD, dimana dari angka diatas akan mengerucut di angka 71 indikator hingga menurun lagi menjadi 7 Prioritas Penanggulangan Bencana. Namun, setiap jawaban yang dipilih harus disertai dengan bukti,”terang Dadang Iqwandy.
Sementara, berdasar penilaian BNPB, capaian IRB Jatim dari tahun ke tahun terus mengalam penguatan. Yakni, 117.26 di tahun 2021. Lalu menguat menjadi 108.69 di tahun 2022, dan pada tahun 2023 lalu menguat lagi menjadi 101.65.